Tak Berkategori

Penggerebekan Maut Kakek Sarijan Bukan Semata Pengembangan Kasus

apahabar.com, BANJARMASIN – Penggerebekan polisi berujung tewasnya Kakek Sarijan (60) rupanya bukan semata hasil pengembangan kasus….

Featured-Image
Kakek Sarijan tewas dalam sebuah penggerebekan personel Satresnarkoba Polres Banjar. Foto ilustrasi: Media Indonesia

Pengakuan keluarga, dini hari itu, Kamis 29 Desember 2021, rumah Sarijan didatangi sejumlah pria. Jumlahnya berkisar delapan orang.

Sekitar pukul 23.00, kerabat Sarijan mendengar bunyi letupan seperti tembakan senjata api sebelum penggerebekan berlangsung.

"Sebelum didobrak ada tembakan peringatan," ujar Juma, istri Sarijan di Polda Kalsel, Senin (17/1).

Pintu rumah Sarijan didobrak. Tanpa banyak penjelasan, ia langsung dipukuli.

"Dia saat itu salat tahajud," timpal Kamarullah, kuasa hukum keluarga Sarijan.

Juma berkata pria-pria itu adalah personel Satuan Reserse Narkoba Narkoba Polres Banjar yang sedang melakukan pengembangan kasus.

Kendati begitu, Juma menganggap tindakan mereka sudah di luar batas kewajaran. Atas dasar itulah dia datang mengadu berharap keadilan.

Penggerebekan Maut Kakek Sarijan, Terduga Pelaku Terancam Jerat Sanksi Berlapis

"Kalau korban melawan atau melarikan diri, di-door (tembak) juga enggak masalah. Ini orangnya enggak ngapa-ngapain. Barang bukti juga enggak ada," timpal Kamarullah, kuasa hukum korban.

Yang lebih membuat Juma tak terima adalah perlakuan saat Sarijan terlihat sudah tak berdaya.

"Korban diseret oleh seorang oknum," kata Kamarullah.

Juma satu-satunya saksi mata saat kejadian selain anak Sarijan yang masih berusia 1 tahun. Namun apa daya istri kedua Sarijan itu tak diperbolehkan bertindak apa-apa.

Bahkan saat Sarijan akan dibawa ke rumah sakit, Juma tak boleh menemani.

"Mobil mereka dipisah, enggak boleh ikut. Malah dibawa putar-putar. Tau-tau dikabari meninggal," kata Kamarullah.

Tak hanya itu, yang membuat Juma makin tak terima adalah proses penguburan Sarijan.

Di mana, kata Kamarullah, pihak keluarga besar tak pernah dilibatkan.

"Bahkan saat mau dibawa di Madura untuk dimakamkan di sana dilarang. Saat itu ada oknum yang mengaku kapolres menyobek tiket keberatan," bebernya.

Komentar
Banner
Banner