smart city

Pengembangan 'Smart City', Pemerintah Beri Kemudahan Investasi

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia akan memberikan kemudahan investasi di Indonesia, termasuk pengembangan 'smart city'.

Featured-Image
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (empat dari kanan) meluncurkan agenda pameran bertajuk “Indonesia-China Smart City Expo” yang akan digelar pada 24-26 Mei 2023, di Jakarta. Foto: Perhimpunan INTI

bakabar.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan akan memberikan kemudahan investasi di Indonesia, termasuk pengembangan smart city.

"Apalagi Kementerian Investasi dan BKPM tahun ini ditargetkan pemerintah untuk mendapatkan investasi sebesar Rp1.400 triliun. Tahun 2023, Presiden memerintahkan saya harus mencapai Rp1.400 triliun,” ujar Bahlil di Jakarta, Sabtu (18/3).

Di hadapan Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (INTI) serta Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) Menteri Bahlil menambahkan bahwa invetasi sebesar itu juga nantinya diharapkan akan mengerek pertumbuhan Indonesia di atas 5 persen.

"Walaupun secara global pertumbuhannya dibilang resesi, tapi kita tidak pada konteks untuk resesi,” ujarnya.

Baca Juga: IKN Menjadi 'Smart City', 4 Kota di Indonesia yang Lebih Dulu Pintar

Bahlil juga meyakinkan pengusaha yang tergabung dalam INTI bahwa pihaknya akan menjamin adanya kemudahan bagi setiap pengusaha yang ingin berinvestasi.

"Dulu saat saya jadi pengusaha, mengurus izin investasi itu susah. Saya yakinkan, pengalaman saya yang pahit jadi pengusaha itu tidak terjadi di saat saya menjadi menteri investasi," katanya

Menurut Bahlil melalui Undang-undang Omnibuslaw atau lewat OSS, sudah ada 79 UU yang menghambat investasi dipotong.

"Kita fokuskan lewat online single submission. Jadi sekarang izinnya mudah sekali," ujarnya.

Baca Juga: Dukung Hilirisasi, Bahlil: Kita Kolaborasi dengan Banyak Negara

Soal kepastian investasi, Menteri Investasi juga akan menjamin bahkan juga mengundang pengusaha yang mau investasi datang ke kantornya, jika membutuhkan bantuan.

"Saya adil, karena saya juga butuh investasi sebesar Rp1.400 triliun di luar sektor migas dan keuangan, "katanya.

Pada kesempatan itu, Ketua Umum INTI Teddy Sugianto menyatakan Perhimpunan INTI (Indonesia-Tionghoa) bekerja sama dengan KIKT (Kadin Indonesia Komite Tiongkok) dan CAIH (China Asean Information Harbour) akan menggelar pameran bertajuk “Indonesia-China Smart City Expo”, pada 24-26 Mei 2023 di Jakarta.

Baca Juga: Bahlil Pastikan Soal LGES Hengkang dari Proyek Baterai Listrik, Tidak Benar

Expo itu akan digelar sejumlah kegiatan seperti Exhibition, Awarding, Conference, Investment Oppotunities, and Solution Matching Forum.

"Kami berharap bahwa event ini akan menjadi faktor pendorong masuknya investasi di Indonesia. Kami meyakini bahwa pembangunan smart city akan menjadi tren yang terjadi di kota-kota di Indonesia," katanya.

Editor
Komentar
Banner
Banner