Proyek Baterai Listrik

Bahlil Pastikan Soal LGES Hengkang dari Proyek Baterai Listrik, Tidak Benar

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia pastikan isu konsorsium LGES hengkang dari proyek kerjasama dengan BUMN untuk proyek baterai listrik, tidak benar.

Featured-Image
Menteri Investasi Saat Mendatangi Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (3/1) (Foto: apahabar.com/Daffa)

bakabar.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memberikan klarifikasi mengenai isu konsorsium LG Energy Solution (LGES) yang dikabarkan hengkang dari proyek kerjasama dengan BUMN untuk proyek patungan pabrik baterai listrik.

Dalam penjelasannya, Bahlil mengungkapkan kerjasama LGES dengan BUMN baterai PT Indonesia Battery Corporation (IBC) masih terus berjalan. Tidak ada yang berubah.

“Proses sama LG tidak ada perubahan sedikitpun, nggak ada. Tetap jalan. Yang ada berubah itu anggota konsorsiumnya,” ujar Bahlil dalam konferensi pers di Gedung Barli Halim, Jakarta Selatan, Kamis (16/2).

Informasi yang menyebut isu pembatalan kerjasama antara kedua perusahaan tersebut, menurut Bahlil sebagai pemberitaan yang membingungkan. Bahlil bahkan terpaksa menghubungi Direktur Utama IBC Toto Nugroho untuk memastikan kebenaran hal itu.

Baca Juga: Pemerintah Prioritaskan Insentif Motor Listrik Seiring Tingginya Antusiasme Masyarakat

“Saya juga bingung mengapa banyak orang bilang LG akan keluar dari IBC? Saya sudah cek dirutnya, dan dia bilang dia tidak bermaksud ngomong begitu. Dirutnya itu enggak bilang bahwa itu keluar,” terang Bahlil.

Bahlil juga menegaskan bahwa proyek baterai tersebut akan menyelesaikan masa konstruksinya pada tahun 2023. Itu artinya, proyek tetap berjalan.

“Orang udah investasi, gimana batal. 10 gigawatt dibangun di Karawang, masa konstruksi selesai 2023. Bagaimana batal, coba bayangkan. Itu investasi kucur US$ 1 miliar lebih itu,” pungkasnya.

Sebelumnya, rencana PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menjalin kerja sama dengan LG Energy Solution (LG) dalam pengembangan proyek baterai kendaraan listrik disebut belum jelas. LG bahkan menyerahkan negosiasi proyek ini kepada anggota konsorsiumnya yakni perusahaan asal China, Huayou.

Baca Juga: 2030, Permintaan Global Baterai Litium Melonjak 5 Kali Lipat

Hal itu diungkapkan Direktur Utama Holding BUMN Pertambangan MIND ID Hendi Prio Santoso saat rapat dengar pendapat (RDP) di Ruang Rapat Komisi VII DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (6/2).

"Kami dapat info dari Aneka Tambang bahwa LG itu masih belum jelas statusnya. Tapi lagi mendorong anggota konsorsiumnya namanya Huayou untuk melanjutkan diskusi dan negosiasi," katanya.

Sebagai informasi, dalam proyek baterai kendaraan listrik ini Antam berencana membentuk perusahaan patungan atau joint venture (JV) dengan LG.

Editor
Komentar
Banner
Banner