bakabar.com, BANJARMASIN - Warga Kota Banjarmasin, Ahmad Dhail mengirim surat terbuka kepada Direktur PTAM Bandarmasih, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin.
Ahmad Dhail saat ini berdomisili di salah satu perumahan di Jalan AMD, Kelurahan Tanjung Pagar, Kecamatan Banjarmasin Selatan.
"Surat terbuka ini merupakan bentuk keputusasaan dirinya yang menggantungkan harapan terakhir kepada Bapak dan Ibu sekalian selaku pemangku jabatan yang menanggung amanah untuk mendengar, melihat, dan merespons jeritan masyarakat yang tak lagi tahu harus mengadu ke mana," ujarnya.
Ia menceritakan latar belakang, sebelum pindah ke Kelurahan Tanjung Pagar ini. Dirinya domisil di Kelurahan Teluk Tiram Darat, Banjarmasin Barat.
Setahun lebih disana, dirinya tidak pernah merasakan setetes pun air mengalir dari keran tanpa menggunakan mesin pompa.
"Bahkan, warga sekitar yang tidak punya mesin pompa air, mash harus membeli air bersih. Tiap pagi mash banyak warga yang membawa jirigen jirigen untuk membeli air bersih," tekannya.
Belum lagi masalah kebocoran pipa yang satu minggu bisa terjadi dua kali, dengan durasi aliran air mati yang selalu jauh melewati batas estimasi yang dijanjikan PAM Bandarmasih di akun instagramnya.
Setiap membuat pengumuman adanya perbaikan akibat terjadi kerusakan.
"Berdasarkan situasi yang sangat tidak nyaman itu, ulun memutuskan pindah ke wilayah Banjarmasn Selatan dengan harapan aliran air bersih lebih baik. Dan alhamdulillah, di sini mengalir, tapi kecil sekali. Bahkan sudah beberapa bulan belakang ini, lebih banyak durasi tidak mengalirnya," ucapnya.
Dirinya pun sudah membuat laporan sebelumnya, melalui instagram lapor_banjarmasin. Ia harus apresiasi karena respon yang cepat oleh adminnya.
Bahkan beberapahari pascalaporan, petugas PAM Bandarmasih datang ke rumahnya.
"Setelah dijelaskan bahwa kondisi satu perumahan mengalami hal serupa, jawaban petugasnya "kada kawa ay mun berataan kaya ini" Dari sini ulun penasaran Pak, Bu, apa kondisi ini memang harus diterima masyarakat atau seharusnya dibenahi?," tanyanya.
Menurutnya apakah merasa bahwa kondisi ini yang memang harus diterimanya. Dirinya tidak akan komplain lebih jauh lagi.
Ia akan mengamini kondisi ini dengan meninggalkan rasa penasaran lagi.
"Bagaimana perasaan Bapak dan Ibu sekalian bisa leluasa mengambil air wudhu di rumah untuk mendirikan sholat, sementara ada masyarakatnya yang kesulitan air bersih? Bagaimana rasanya leluasa bergonta-ganti pakaian, tanpa ada cucian yang menumpuk karena bisa mencuci setiap hari dan kapan pun, sementara ada masyarakat yang baru bisa mencuci pakaiannya di jam tidur Bapak dan Ibu sekalian?," tanyanya lagi.
Ia mengharapkan kepada bapak dan Ibu sekalian dapat mengatasi masalah sederhana ini.
"Seperti yang kita pahami Pak, Bu, air itu sumber kehidupan. Bayangkan, kehidupan seperti apa yang ada di dalam rumah yang airnya tidak mengalir? Yang jelas tidak akan pernah sehidup seperti di rumah Bapak dan Ibu sekalian," tuturnya.
Supervisor Humas PAM Bandarmasih, Murjani menanggapi keluhan pelanggan. Ia memohon maaf atas ketidaknyamanan yang telah pelanggan alami. Keluhannya telah pihaknya terima dan ditanggapi dengan sangat serius.
Pihaknya melaksanakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pelayanan, antara lain, Pemasangan Pipa Baru Berdiameter 630 mm di Jalan Gerilya.
"Pekerjaan ini menjadi prioritas utama dan ditargetkan selesai di bulan agustus tahun 2025," ujarnya.
Pihaknya yakin pekerjaan itu bakal berdampak positif terhadap kuliatas pelayanan wilayah Banjarmasin Selatan. Pekerjaan lainnya pemeriksaan Valve Diameter 6 inci di Simpang 3 Gerilya - AMD.
"Langkah ini bertujuan untuk mengoptimalkan aliran air di jaringan distribusi akan dilaksanakan mulai tgl 10 juni 2025 (Program penanggulangan jangka pendek," ucapnya.
Pekerjaan lainnya pembuatan koneksi baru pada pipa 400 x 6 di JI. Gerilya. Menambah sumber input sistem baru di wilayah tersebut dilaksanakan mulai tgl 10 juni 2025 (Program penanggulangan jangka pendek.)