Satgas Anti Mafia Bola

Pengaturan Skor Terbongkar, Mantan Ketua Komdis: PSSI Harus Tegas

Mantan Komisi Disiplin PSSI, Erwin Tobing angkat bicara terkait skandal match fixing antara klub x dan y, yang diungkap Satgas Anti Mafia Bola Polri.

Featured-Image
Erwin Tobing Buka Suara Terkait Match Fixing x dan y. Foto: PSSI

bakabar.com, JAKARTA - Mantan Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Erwin Tobing angkat bicara terkait skandal match fixing antara klub x dan y, dimana telah diungkap oleh Satgas Anti Mafia Bola Polri beberapa waktu lalu. 

Menurutnya tindakan tegas harus diambil oleh PSSI untuk para pelaku match fixing antara klub x dan y.

Erwin menilai jika ada individu terlibat tepatnya di jajaran manajemen klub harus segera diberhentikan dari dunia sepakbola Indonesia.

Baca Juga: Komisi Disiplin PSSI Belum Bisa Bergerak Terkait Match Fixing

"PSSI harus mempertegas pihak yang terlibat bila perlu diberhentikan dari dunia sepakbola," ujar Erwin Tobing saat dihubungi bakabar.com, Jumat (20/10). 

Adapun pendapat Erwin mengenai klub yang terlibat dalam skandal match fixing antara x dan y, PSSI harus menindaklanjuti dan memberi hukuman terkait permasalahan tersebut. 

Hukuman yang pantas menurut Erwin jika klub terlibat dalam skandal match fixing merupakan pembekuan. 

"Untuk klub sepakbola yang terlibat seharusnya dibekukan," jelas Erwin Tobing.

Baca Juga: Kasus Match Fixing, Wapres Ma'ruf Amin: Jangan Ada Toleransi

Selain itu opsi pembenahan manajemen juga diutarakan oleh Erwin, mengingat match fixing merupakan kasus yang serius di kalangan sepak bola Indonesia.

Secara keseluruhan Erwin menghimbau segala pihak berwenang khususnya PSSI untuk bertindak secara tegas menghukum pelaku match fixing terkait klub x dan y. 

Satgas Anti Mafia Bola Polri sendiri telah menetapkan delapan orang tersangka dari perangkat pertandingan hingga pihak klub dari x dan y.

Editor
Komentar
Banner
Banner