Sungai Pamekasan Tercemar

Pencemaran Air Sungai di Pamekasan Disinyalir Akibat Zat Pewarna Batik

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pamekasan melakukan uji laboratorium soal tercemarnya air sungai di wilayah setempat.

Featured-Image
Penampakan sungai di Pamekasan yang berwarna merah. Foto: apahabar.com/Fauzi

bakabar.com, PAMEKASAN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pamekasan melakukan uji laboratorium soal tercemarnya air sungai di wilayah setempat.

Kepala DLH Kabupaten Pamekasan, Supriyanto menerangkan uji lab dilakukan di Kabupaten Sumenep. Sebab Kabupaten Pamekasan sampai saat ini belum memiliki lab yang sudah terakreditasi.

Selain DLH, kata Supri, Polres Pamekasan juga turun untuk melakukan penelitian. Pihaknya belum bisa memastikan penyebab tercemarnya air sungai. Namun dugaan kuat disebabkan dari zat pewarna batik.

Baca Juga: Air Sungai Diduga Tercemar Limbah Batik, Polres Pamekasan Lakukan Penyelidikan

"Dugaan sementara karena di sana ada sentra batik, bisa jadi dari zat pewarna batik, bisa jadi ya. Tapi ini kan belum pasti. Mungkin secepatnya hasilnya (uji lab) diketahui," terangnya.

Kepala DLH Pamekasan
Kepala DLH Kabupaten Pamekasan, Supriyanto saat memberikan keterangan soal pencemaran air sungai. (Foto:apahabar/fauzi)

Supri mengungkapkan bahwa hasil uji lab akan dikoordinasikan dengan pihak kepolisian. Jika terbukti pencemaran dilakukan dengan sengaja, tindakan selanjutnya akan diserahkan ke kepolisian.

"Kalau dari DLH tidak ada tindakan. Nanti kan dari pihak kepolisian yang menangani," katanya.

Baca Juga: Air Sungai di Pamekasan Memerah, DLH Cari Sumber Cemar

Sementara, di sisi lain, berdasarkan penelusuran DLH, Desa Klampar merupakan titik sumber pencemaran air sungai. Saat ini setidaknya sudah ada empat Kecamatan di Pamekasan yang terdampak.

Jika sebelumnya wilayah terdampak meliputi Kecamatan Proppo, Kecamatan Kota serta Kecamatan Palengaan. Kini aliran air sungai tercemar sudah merambat hingga Kecamatan Pademawu.

"Setelah kita telusuri (sumber pencemaran) mengarah ke Klampar. Jadi di wilayah dam Klampar itu dari hulu sekitar 300 meter. Ya, sekarang ke wilayah Pademawu," terangnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner