Banjir Lahar Semeru

Pemprov Jatim Prioritaskan Penanganan Jembatan Putus di Lumajang

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga untuk melakukan asesmen. Termasuk di antaranya menentukan tindak l

Featured-Image
Petugas memantau situasi di salah satu lokasi yang terdampak akibat banjir lahar dingin dan longsor di Lumajang. Foto: Antara

bakabar.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga untuk melakukan asesmen. Termasuk di antaranya menentukan tindak lanjut penanganan jembatan yang putus di Kabupaten Lumajang.

Diketahui, Kabupaten Lumajang mengalami bencana banjir lahar dingin dari Gunung Semeru dan tanah longsor pada Jumat (7/7).

"Selanjutnya kami akan mengoordinasikan lebih lanjut dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa-Bali," katanya seperti melalui keterangan tertulis, dikutip Minggu (9/7).

Baca Juga: 571 Jiwa Mengungsi, Lumajang Tanggap Darurat Banjir Lahar Semeru

Sejumlah jembatan penghubung desa yang putus di antaranya Jembatan Kali Regoyo yang selama ini menghubungkan Desa Jugosari dengan Dusun Kebondeli Selatan di Kecamatan Candipuro.

Tak hanya itu, Jembatan Kalibaru Pronojiwo yang mehubungkan Desa Tumpeng dan Desa Nguter juga jadi perhatian. Termasuk jembatan yang menjadi akses penghubung dari Kabupaten Malang dan Lumajang.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemprov Jatim, longsoran yang terjadi di Piket Nol KM 58 Kecamatan Pronojiwo mengakibatkan tertutupnya akses jalan Lumajang-Malang jalur selatan.

Baca Juga: Banjir Lahar Semeru Terjang Lumajang, Dinsos Petakan 7 Posko Pengungsian

Untuk itu, Gubernur Khofifah mengimbau masyarakat yang akan melewati Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol untuk memilih jalur alternatif melalui Probolinggo.

"Bagi masyarakat yang akan melewati jalur rawan tersebut kami imbau untuk memilih jalur alternatif yang lebih aman. Kita berharap bersama bencana banjir lahar dingin dan longsor akan cepat tertangani," tuturnya.

Bencana tersebut menelan tiga korban jiwa. Selain itu sebanyak 571 jiwa mengungsi di sejumlah titik pengungsian yang telah disiapkan Pemprov Jatim.

Editor


Komentar
Banner
Banner