Relokasi Depo Pertamina

Pemerintah Pilih Relokasi Depo Pertamina, Pengamat: Solusi Efektif

Keputusan pemerintah untuk merelokasi Depo Pertamina merupakan pilihan yang lebih efektif karena langsung ditangani oleh Pertamina tanpa melibatkan pihak lain.

Featured-Image
Foto udara permukiman penduduk yang hangus terbakar dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta, Sabtu (4/3). Kejadian tersebut merenggut 14 nyawa warga dan melukai puluhan lainnya. Foto: Antara

bakabar.com, JAKARTA – Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi mengungkapkan bahwa pilihan pemerintah untuk merelokasi depo merupakan pilihan yang lebih efektif.

Jika relokasi yang ditetapkan adalah pemindahan warga, maka dibutuhkan biaya besar dan waktu yang lebih lama. Untuk itu, pemilihan relokasi depo merupakan opsi yang lebih efektif.

Ia menjelaskan beberapa alasan lain terkait keputusan pemerintah yang lebih memilih relokasi Depo ketimbang penduduk di sekitar lokasi Depo Pertamina Plumpang.

“Pertama, penyulut kebakaran berawal dari Depo milik pertamina, bukan rumah penduduk,” ujarnya kepada bakabar.com, Jumat (10/3).

Baca Juga: Keluarga Korban Kebakaran Depo Plumpang Ngaku Dijebak Santunan Bersyarat

Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang dan Kilang Minyak Pertamina mengindisikan bahwa sistem kemanan (Safety System) amat buruk, di bawah standar internasional yang mensyaratkan zero accidents bagi asset staretgis dan resiko tinggi.

Untuk itu Pertamina harus memperbaiki sistim keamanan yang diterapkan untuk mencegah terjadinya insiden baru.

“Alasan berikutnya, opsi relokasi Depo merupakan keputusan yang dapat ditetapkan secara cepat oleh direksi Pertamina,” jelasnya.

Baca Juga: Pindahkan Depo Plumpang Atau Relokasi Warga, Begini Pertimbangannya

Berbeda dengan pilihan untuk merelokasi penduduk, dibutuhkan ketelibatan dari pemerintah DKI Jakarta, Pihak Pertamina dan warga korban kebakaran.

“keputusan relokasi kawasan penduduk lebih lama karena melibatkan beberapa pihak,” imbuhnya.

Alasan berikutnya, Fahmy menilai lokasi Depo Pertamina plumpung sudah tidak layak lagi, lantaran berada di tengah kawasan penduduk padat. Selain itu, tidak tersedia buffer water cukup yang dibutuhkan untuk proses pendinginan pipa.

Baca Juga: Wapres Minta Depo Pertamina Segera Direlokasi ke Pinggir Pelabuhan Pelindo

Pendistribusian BBM dari kilang ke Depo menggunakan pipa yang sebagian melewati kawasan penduduk, sehingga saat pipa terbakar pasti akan menyebabkan kebakaran rumah penduduk di sekitarnya.

“Dengan alasan tersebut, maka diputuskan pemindahan Depo Pertamina Plumpang dalam tempo sesingkatnya” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memilih untuk relokasi Depo Pertamina. Alasannya untuk mencegah terjadinya insiden kebakaran baru yang akan menelan pemukiman warga.

Erick Berencana untuk memindahkan kilang ke tanah milik PT Pelindo pada 2024. Diperkirakan proses pemindahan kilang akan membutuhkan waktu 2 sampai 2,5 tahun.

Editor
Komentar
Banner
Banner