bakabar.com, JAKARTA – Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong Pertamina menyerapminyakproduksi dalam negeri dengan cara memangkas volume impor.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, 2019â Pertamina mendapat alokasi penyerapan minyak mentah produksi Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) dalam negeri sebanyak 120 ribu barel. Namun realisasinya hanya mampu menyerap 80 ribu barel.
“â80 ribu barel belum berhasil kita beli,” kata Djoko, di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Jakarta.
Agar Pertamina menyerap sisaminyakmentah produksi dalam negeri tersebut, âDjoko memutuskan mengurangi alokasi impor minyak Pertamina sebanyak 8 ribu barel per hari.
“Setara sekitar 30 juta barel per tahun (pengurangannya),” tuturnya.
Djoko mengungkapkan, dalam satu tahun Pertamina mengimpor minyak mentah sebnyak 80 juta barel. Dengan adanya pemangkasan alokasi impor maka minyak mentah yang dapat diimpor Pertamina menjadi 50 juta berel per tahun. Dia pun mendorong Pertamina untuk bernegosiasi menyerap minyak milik KKKS tersebut.
“Supaya dia berupaya membeli, negosiasi produksi yang belum berhasil dibeli,” tandasnya.
Baca Juga: Mendagri Minta Tambahan Anggaran Blanko e-KTP, Ini Alasannya
Baca Juga: Maskapai Turunkan Tarif Tiket Pesawat?
Sumber: Liputan6.com
Editor: Syarif