sarang burung walet

Pembangunan Rumah SBW, Balai Karantina: Dorong Ekspor dari Kalteng

BKP Palangka Raya mendorong pelaku usaha melaksanakan pembangunan rumah pemrosesan SBW untuk mendukung ekspor dari Provinsi Kalteng.

Featured-Image
Dokumentasi - Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangka Raya, melaksanakan supervisi monitoring kelayakan rumah sarang burung walet di Sampit, (6/6/2023). Foto: BKP Kelas II Palangka Raya

bakabar.com, JAKARTA - Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Palangka Raya mendorong para pelaku usaha di daerah setempat, melaksanakan pembangunan rumah pemrosesan sarang burung walet (SBW) untuk mendukung kegiatan ekspor langsung dari Provinsi Kalimantan Tengah.

"Saat ini sudah ada pengusaha yang membangun rumah cuci sarang burung walet tersebut, tetapi masih tahap pembangunan, dan lokasinya berada di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangka Raya, Sudirman di Palangka Raya, Kamis (29/6).

Pembangunan rumah pemrosesan SBW sangat penting, agar para pengusaha di Kalimantan Tengah bisa langsung melakukan penjualan ke luar negeri atau ekspor, tanpa harus dikirim terlebih dahulu ke Pulau Jawa. 

Dia menjelaskan, saat ini sarang burung walet yang dihasilkan harus dikirim dulu ke Pulau Jawa untuk dicuci atau dibersihkan agar mendapat hasil dengan kualitas ekspor, lantaran terkendala tidak adanya rumah pencucian atau pemrosesan di Kalimantan Tengah.

Baca Juga: Lalu Lintas Pangan Lancar, Kabarantan: Tidak Ada Kasus Pelanggaran Karantina

Keberadaan rumah pemrosesan SBW mendukung ekspor dalam jumlah besar ke beberapa negara tujuan seperti Hongkong, Vietnam dan lainnya yang dapat dilakukan langsung dari Kalteng.

Saat ini Kalimantan Tengah mencatat sebanyak ratusan ton sarang burung walet mampu dikirim ke luar pulau dalam setahun. Capaian ini membuat Kalimantan Tengah menjadi salah satu daerah penghasil sarang burung walet potensial.

"Selain sawit dan karet, produksi sarang walet di Kalimantan Tengah cukup tinggi, tercatat setiap bulan 10 hingga 20 ton lebih sarang burung walet dikirim ke Pulau Jawa," terangnya.

Sudirman megungkapkan, untuk daerah di Kalimantan Tengah yang merupakan penghasil sarang burung walet yang besar yakni dari daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, dan Kotawaringin Timur. 

Baca Juga: Kebutuhan CBP, Bulog Kalteng Serap 5 Ribu Ton Beras dari Petani Lokal

"Sebanyak 10 hingga 20 ton itu pengusaha yang melakukan pengiriman lewat Kalimantan Tengah, tapi masih ada kemungkinan pengusaha sarang walet yang melakukan pengiriman melalui provinsi tetangga, seperti Kalimantan Selatan, dan itu tidak tercatat di data kami," ucapnya. 

Maka dengan itu, tingginya produksi sarang walet tersebut, Balai Karantina Pertanian Palangka Raya mendorong agar pengusaha membangun rumah pemrosesan SBW untuk lebih meningkatkan kualitas. 

Keberadaan rumah pemrosesan SBW, juga akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja lokal, sehingga tentu akan berhilir pada peningkatan perekonomian di daerah.

"Kami akan terus dorong dan melakukan pendampingan agar proses registrasi berjalan lancar, cepat selesai sehingga ekspor perdana pun segera terealisasi," tandasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner