kesehatan mental

Peduli Kesehatan Mental, TikTok Indonesia Kampanyekan #SeeingTheUnseen: Apa Itu?

Bertepatan dengan Hari Kesehatan Mental Sedunia, TikTok mengampanyekan #SeeingTheUnseen. Kampanye ini bertujuan mendukung terciptanya diskusi yang lebih sehat.

Featured-Image
Ilustrasi mengenai kesehatan mental (Foto: The Guardian)

bakabar.com, JAKARTA - Kalau Anda mengetik “I want to die” di pencarian TikTok, bakal muncul tulisan “You’re not alone” beserta nomor Kementerian Kesehatan. Itulah salah satu bentuk kepedulian aplikasi tersebut terhadap kesehatan mental.

Bertepatan dengan Hari Kesehatan Mental Sedunia, TikTok pun kian gencar mengampanyekan #SeeingTheUnseen.

Webinar #SeeingTheUnseen (Foto: Screenshoot/Risma)
Webinar #SeeingTheUnseen (Foto: Screenshoot/Risma)

Kampanye ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat luas, serta mendukung terciptanya diskusi yang lebih sehat seputar isu kesehatan mental.

Public Policy and Government Relations, Faris Mufid, berharap kampanye Seeing the Unseen dapat menjadikan TikTok sebagai platform yang mampu menyajikan informasi kredibel seputar kesehatan mental.

“Kita berupaya membantu komunitas TikTok yang ingin membuka wawasan mengenai kesehatan mental, atau mencari bantuan dalam bentuk sumber daya online melalui platform digital,” ujarnya dalam Konferensi Pers Peluncuran Kampanye #SeeingTheUnseen, Rabu (12/10).

Lewat kampanye ini, sambung Faris, TikTok Indonesia bakal berfokus pada tiga hal: menyajikan informasi dari kreator dan organisasi kredibel, menjadi wadah untuk berinteraksi dengan kreator yang juga psikolog melalui TikTok Live; serta memberikan informasi mengenai layanan bantuan untuk topik kesehatan mental.

3 Agenda Kampanye Seeing the Unseen

Faris membeberkan terdapat tiga jenis kegiatan dalam rangka menyemarakkan kampanye Seeing the Unseen. Salah satunya, Visual Kreatif dan Pameran Batik yang digelar pada 16 Oktober.

Visual Kreatif dan Pameran Batik merupakan ‘simbol’ untuk merayakan keberanian penyintas untuk berbicara terbuka mengenai perjuangan kesehatan mental.

Kegiatan dilakukan dengan cara tak biasa, di mana menerapkan proses scanning gelombang otak ke dalam visual motif menyerupai batik, yang lantas bakal dipamerkan.

Kegiatan selanjutnya adalah hashtag challenge, di mana mengajak para kreator memproduksi konten menggunakan tagar #KesehatanMental.

Tujuannya, menyediakan wadah bagi kreator dan komunitas untuk bercerita tentang pengalaman kesehatan mental mereka.

Hashtag challenge tersebut dimulai pada 10 Oktober hingga 16 Oktober. Adapun kegiatan terakhir ialah talk show melalui TikTok Live bersama salah seorang kreator yang mengidap gangguan bipolar, Sania Leonardo.

Pemilik akun @panggilakubambang itu merupakan pegiat kesehatan mental. Pada 16 Oktober, dirinya bakal mengadakan talk show di Mahabarata Hall, Desa Wisata Taman Mini Indonesia Indah. 

Sebelum itu, TikTok juga menyediakan sesi Live bersama pakar kesehatan mental dan kreator lainnya. Kegiatan ini dimulai pada 10 Oktober hingga 14 Oktober.

Beranjak dari Hasil Survei

Kampanye #SeeingTheUnseen rupanya tercetus dengan berlandaskan survei Global Consumer Attitudes on Mental Well-being yang dilakukan YouGov.

Survei ini, salah satunya, menunjukkan sebanyak 28 persen responden merasa terbantu dengan adanya akses gratis ke sumber daya tentang kesehatan mental di platform media sosial.

Selain itu, sebanyak 26 persen responden juga merasa lebih terinspirasi dan nyaman untuk membicarakan masalah kesehatan mental, jika ada orang di media sosial yang juga berbagi pengalaman serupa.

Demikianlah sekilas agenda kampanye TikTok Indonesia kali ini, yang bertepatan dengan Hari Kesehatan Mental Sedunia. Tertarik untuk berpartisipasi di salah satunya?

Editor


Komentar
Banner
Banner