bakabar.com, MARTAPURA – Menyongsong Pilkada 2020 (Pilgub dan Pilbup), PCNU Kabupaten Banjar secara organisasi menegaskan bersikap netral dalam politik.
Hal ini diungkapkan Ketua Tanfidziah PCNU Banjar dalam sambutannya pada Lailatul Ijtima’ yang digelar Sabtu (18/01) malam.
“Secara pribadi, silakan pengurus dan warga NU menentukan pilihan politiknya, ataupun mau mendukung pasangan tertentu. Namun jangan membawa nama organisasi,” kata Nuryadi.
Bersikap netral dalam politik praktis bagi NU berarti kembali ke khittah NU ketika didirikan pada tahun 1926, yaitu sebagai organisasi masyarakat yang bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial keagamaan.
Pernyataan Ketua Tanfidziah dipertegas Wakil Rais Syuriah PCNU Kabupaten Banjar, KH. Muhammad Naufal Rosyad dalam tausiahnya di acara tersebut.
“Kita kembalikan NU pada pelayanan masyarakat Aswaja Annahdliyah dalam bidang sosial dan keagamaan,” ajak putra ulama besar Martapura, KH.Muhammad Rosyad ini.
Membawa dukungan politik praktis ke tubuh organisasi hanya akan menimbulkan perpecahan, karena tidak semua orang punya pilihan dukungan yang sama.
“Lebih baik kita fokus mempertahankan Aswaja An-Nahdliyyah dengan membangun SDM dan melayani warga Nahdliyyin dalam ekonomi, sosial, dan keagamaan,” kata pengajar di Pondok Pesantren Darussalam ini sambil mencontohkan aktifnya lembaga Bahtsul Masail PCNU Kabupaten Banjar untuk menjawab pertanyaan warga NU terkait hukum Fiqih dan Lembaga Dakwah PCNU Kabupaten Banjar yang aktif berbagi informasi keagamaan.
Kegiatan yang rutin digelar setiap pekan ketiga di tiap bulannya itu ditutup tahlil yang dipimpin Mustasyar PCNU Kabupaten Banjar, Habib Abdurrahman Assegaf.
Baca Juga:MUI Waspadai Adanya Aliran-Aliran Keagamaan Berbahaya
Baca Juga:Jelang Haul ke 15 Guru Sekumpul, Lapangan Murjani Disulap Jadi Tempat Parkir dan Salat
Editor: Muhammad Bulkini