bakabar.com, BEIRUT – Ledakan di Beirut mengancam ketersediaan stok gandum Lebanon untuk beberapa pekan ke depan.
Gegaranya, gudang gandum utama Lebanon dihancurkan oleh ledakan yang terjadi pada Selasa kemarin itu.
Menteri Ekonomi Raoul Nehme kepada Reuters pada Rabu (5/8), sekalipun ia juga menyebut bahwa kapal pengangkut pasokan gandum sedang dalam perjalanan menuju Lebanon.
Nehme mengatakan bahwa Lebanon membutuhkan persediaan gandum setidaknya untuk waktu tiga bulan sebagai jaminan keamanan pangan, dan pemerintah sudah mencari tempat penampungan persediaan lainnya.
Ledakan yang berpusat di sebuah gudang dan sejauh ini disebutkan berasal dari 2.750 ton amonium nitrat tersebut meluluhlantakkan distrik pelabuhan dan kawasan sekitarnya, serta melumpuhkan portal masuk utama untuk impor sumber pangan di negara berpenduduk enam juta orang lebih itu.
Dalam pernyataan kepada surat kabar lokal, ketua serikat importir gandum, Ahmed Hattit, menyebut ketika terjadi ledakan, silo di Beirut menampung tidak lebih dari 15.000 ton gandum karena sejumlah pengelola penggilingan telah membongkar langsung gandum impor yang datang.
Hattit menambahkan bahwa persediaan tepung yang tersisa saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar selama satu setengah bulan, dan ada empat kapal kargo yang mengangkut total 28.000 ton gandum yang sedang dalam perjalanan.
Silo di pelabuhan Beirut mampu menampung hingga 120.000 ton padi-padian, menurut keterangan Ahmad Tamer, direktur pelabuhan Tripoli, kota terbesar kedua di Lebanon.
Pelabuhan Tripoli sendiri, yang merupakan pelabuhan terbesar kedua di negara itu, tidak dilengkapi dengan fasilitas penyimpanan padi-padian, namun jika masuk ke sana, gandum bisa ditransfer ke gudang terdekat yang berjarak sekitar dua kilometer.
Saat ini Lebanon tengah mengupayakan untuk segera mengalihkan empat kapal yang membawa 25.000 ton tepung ke pelabuhan Tripoli.(Ant/Rts)
Editor: Aprianoor