Pasar Entho

Pasar Entho Parakan, Surga Pecinta Kudapan Tradisional Khas Temanggung

Entho adalah kudapan yang menjadi maskot jajanan Temanggung. Pasar Entho menjual aneka ragam kudapan legendaris.

Featured-Image
Pedagang Lupis khas Temanggung di Pasar Entho Parakan (Apahabar.com/Arimbihp)

bakabar.com, TEMANGGUNG - Entho adalah kudapan yang menjadi maskot jajanan Temanggung. Pasar Entho menjual aneka ragam kudapan legendaris.

Selain menjadi jalur utama untuk menuju ke Jakarta dan Wonosobo, Parakan Temanggung juga memiliki pasar legendaris yang selalu ramai di pagi hari.

Jalanan di kawasan Parakan, Kabupaten Temanggung ini tak pernah sepi. Letaknya di lereng Gunung Sindoro, dan menjadi jalur utama menuju Jakarta dan Wonosobo. Di jalur itulah pasar Entho berada. 

Masyarakat menyebut pasar tersebut Pasar Entho. Pasar ini adalah surga bagi pengunjung yang gemar menikmati jajanan tradisional. Sesuai namanya, pasar ini menjual aneka jajan pasar terutama Entho yang menjadi maskot jajanan Temanggung.

Baca Juga: Menyeruput Sensasi Kopi Walik Khas Temanggung

Entho adalah kudapan berbahan singkong dan kacang tanah yang ditumbuk, tekstur dan rasanya gurih manis. Bentuknya menyerupai gethuk.

Aneka jajanan tradisional di Pasar Entho dijual dengan harga sangat terjangkau, yakni mulai Rp 1.000 hingga Rp 5.000 saja.

Jajajan yang ditawarkanpun beragam, ada entho, cotot, sego megono, jenang, krasikan, dan ratusan kudapan tradisional lainnya.

Pasar Entho Parakan, Temanggung (Apahabar.com/Arimbihp)
Pasar Entho Parakan, Temanggung (Apahabar.com/Arimbihp)

Wahyuni (62) yang sudah berjualan kurang lebih 45 tahun di Pasar Entho mengatakan, meski kecil, pasar tersebut tak pernah sepi pembeli.

"Selalu ramai dan dagangannya selalu habis, pembelinya dari berbagai daerah, ada warga sini, ada juga yang mampir sebelum wisata ke Temanggung dan Wonosobo," tuturnya.

Ia tak tahu persis kapan pasar tersebut berdiri, namun menurut cerita tutur yang beredar, Pasar Entho sudah ada lebih dari 70 tahun yang lalu.

"Sudah dari jaman mbahnya saya, ini saya generasi ketiga yang melanjutkan," ujarnya.

Pedagang yang sehari-hari tinggal di Pakisan, Kabupaten Temanggung itu menuturkan, dalam sehari, ia bisa menjual 200 hingga 400 jajanan di lapaknya.

"Sebagian buat sendiri, sebagian titipan dari tetangga sekitar rumah, bawanya kesini dibantu anak," tuturnya.

Keunikan lain dari pasar ini adalah letaknya yang berada di kawasan heritage pecinan sehingga dikelilingi toko-toko jadul dan tempat tinggal masyarakat Tionghoa.

Klenteng Parakan atau klenteng Hok Tek Tong di kawasan Pasar Entho (Apahabar.com/Arimbihp)
Klenteng Parakan atau klenteng Hok Tek Tong di kawasan Pasar Entho (Apahabar.com/Arimbihp)

Bahkan, tak jauh dari Pasar Entho, juga terdapat Klenteng Hok Tek Tong, salah satu saksi sejarah tumbuhnya pecinan di kawasan Kedu.

Seorang pembeli asal Yogyakarta, Hardi (35) menuturkan, ia sengaja singgah ke Pasar Entho untuk membeli lupis dan jongkong.

"Adanya di pasar, kalau mau ke Wonosobo, pasti mampir dulu sama keluarga," kata Hardi.

Bagi pengunjung yang penasaran ingin mencicipi aneka jajanan khas Temanggung, bisa mampir ke Pasar Entho yang berada di di Jalan Raya Parakan - Wonosobo, Ngempon Lor, Kabupaten Temanggung.

Pasar ini buka sangat pagi, mulai pukul 05.30 dan berakhir di jam 08.00 WIB.

Editor


Komentar
Banner
Banner