bakabar.com, TEMANGGUNG - Disebut kopi walik karena cara minumnya dengan membalik gelas yang sudah dilandasi piring dan menyesap tumpahannya sedikit demi sedikit.
Setiap masyarakat memiliki tradisi sendiri dalam menikmati secangkir kopi, ada yang langsung seduh, tubruk, atau metode lain.
Salah satu cara minum kopi yang unik bisa ditemukan di Temanggung, yakni membalik gelas yang sudah dilandasi piring dan meminum tumpahannya sedikit demi sedikit.
Kopi Walik, Menjaga Tradisi Masa Lampau
Cara minum tersebut dinamai kopi walik yang dimunculkan kembali pada zaman sekarang oleh Betoro Coffee.
Betoro Coffe adalah sebuah tempat pelatihan pengolahan kopi yang berada di Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.
Baca Juga: Warung Jadoel Temanggung, Rumah Makan Tua Berusia 2 Abad
Pandu Seto Dewo Prabowo (33) pemilik Betoro yang juga merupakan barista profesional menuturkan, ada perbedaan kopi tubruk biasa dengan kopi walik.
"Minum kopi dengan metode kopi walik menjadikan temperatur kopi di dalam gelas lebih stabil," kata Pandu, Rabu (9/8).
Menurut dia, dengan cara tersebut juga, cita rasa kopi akan menjadi lebih tajam namun melekat di lidah.
"Cara ini cocok untuk menikmati segelas kopi di lereng Sindoro seperti di Temanggung," katanya.
Biji kopi yang masuk ke Betoro, 100% diambil dari petani Temanggung. Akan tetapi ada seleksi khusus dan dilakukan penyortiran, sehingga kopi yang disajikan merupakan kopi dengan kualitas terbaik.
Baca Juga: Mencicipi Es Kopi Tak Kie di Jakarta: Legendaris Hampir Seabad
Tak hanya cara yang unik, Betoro menuturkan, dirinya juga punya resep sendiri yakni kopi House Blend Betoro.
"Jadi kopi ini tidak bisa dimanipulasi, karena kita punya resep sendiri," imbuhnya.
Pandu yakin dengan kualitas kopi Temanggung yang bagus dipadukan dengan metode yang pas akan menghasilkan cita rasa kopi yang tidak kalah dengan kopi tingkat internasional.
Ia optimis, cara minum kopi ini bisa kembali hidup dan menjadi daya tarik wisata di Temanggung.
