bakabar.com, JAKARATA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan pihaknya turut andil dalam menurunkan laju inflasi di sepanjang tahun 2023.
Zulhas mengaku hal tersebut terjadi karena kunjungannya ke pasar-pasar yang dilakukan secara rutin. Hal itu dilakukan untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
"Apa yang Kemendag lakukan? Kita kata kuncinya adalah turun langsung ke pasar," kata dia dalam acara Capaian Kinerja Perdagangan 2023 dan Outlook Perdagangan 2024 di Kemendag, Kamis (4/1).
Baca Juga: Pemerintah Klaim Mampu Tekan Inflasi hingga 2,61 Persen
Selain itu, Kemendag juga melakukan pemantauan melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP).
Pemantauan ini, kata Zulhas, secara intensif dilakukan di 671 pasar yang tersebar di 503 kabupaten atau kota di Indonesia. Ini dilakukan agar tidak ada pasokan yang datang terlambat.
"Kalau ada pasokan yang terlambat kita koordinasi masalahnya apa. Biar bisa kita atasi," terang dia.
Baca Juga: Zulhas Bantah Tudingan Bansos dan BLT Jadi Alat Kampanye
Sementara itu, pihaknya juga juga bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (BULOG) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Hal ini untuk memantau Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP). Cara tersebut dinilainya efektif dilakukan melihat kondisi harga beras pasar di pasar yang sudah mulai stabil
"Artinya supply-nya mulai lancar, harga beras cenderung turun, walaupun baru sedikit yang pasti sudah tidak naik lagi. " ujarnya.
Baca Juga: Usai Nataru, Mendag Zulhas Cek Harga Bahan Pokok di Pasar Palmerah
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku pemerintah berhasil mengatasi inflasi selama periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Dia mengatakan Inflasi Desember kemarin adalah yang terendah selama beberapa tahun kemarin. Secara year on year (yoy) Indonesia hanya inflasi 2,61 persen. Terendah selama 20 tahun terakhir di luar masa Pandemi.
"Kami berhasil meng-handle sehingga inflasi Desember untuk menghadapi Nataru terendah selama beberapa tahun terakhir, hanya 0,41. Artinya Natal Tahun Baru, kita sukses meng-handle harga," ungkap Zulhas.
