Kasus Gagal Ginjal

Partai Buruh Tuntut Menkes dan Kepala BPOM Mundur

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mendesak Menkes dan Kepala BPOM mundur terkait merebaknya kasus gagal ginjal akut di Indonesia

Featured-Image
Demo buruh di Kementyerian Kesehatan. Foto: apahabar.com/ Dian FS.

bakabar.com, JAKARTA- Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menuntut Menteri Kesehatan (Menkes) dan Kepala BPOM mundur terkait kasus gagal ginjal akut.

''Menteri Kesehatan dan Kepala BPOM mundur dengan segera,'' ungkap Said Iqbal di Jakarta, Jumat (28/10).

Untuk mendesak itu, ratusan buruh menggelar demo di Kementerian Kesehatan.

Buruh juga mendesak pemerintah untuk membuat tim pencari fakta penyebab ratusan anak meninggal akibat gagal ginjal akut.

Baca Juga: Elit PDIP Buka Suara Soal Capres yang Diusung Partainya di 2024

Selain itu, buruh juga mendesak adanya investigasi terpadu terhadap industri obat obatan yang diduga menjadi penyebab gagal ginjal akut.

Menurutnya pabrik farmasi harus dilakukan investigasi oleh tim pencari fakta terpadu.

"Libatkan Komnas HAM, Komnas Perempuan, Komnas Anak dan guru besar farmakologi dari Universitas terkemuka,'' ucap Said

Saat ini Menteri Kesehatan bersama BPOM tengah melakukan uji coba terkait kandungan obat yang berbahaya di pelarut obat sirup parasetamol anak.

Baca Juga: Partai PDIP Mengaku Kesal dengan Partai NasDem

Selain itu, Said pun merasa prihatin dengan banyaknya korban anak meninggal akibat kasus ginjal akut.

''Tidak boleh terulang kembali, 143 nyawa bukan main main, dan itu anak-anak. Nyatakan kondisi luar biasa,'' kata Said.

Sebelumnya Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohammad Syahril menyampaikan jumlah total 269 kasus yang tersebar di 27 provinsi.

Baca Juga: Tuntutan Dicuekin, Partai Buruh Janji Bikin Aksi Mogok Nasional

Menurut Mohammad Syahril, per 26 Oktober 2022, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan total kasus gangguan ginjal akut pada anak terbanyak.

Berdasarkan data Kemenkes, DKI Jakarta memiliki 57 kasus dengan rincian 27 pasien meninggal dunia, 23 sedang dalam perawatan, dan 7 orang telah di nyatakan sembuh.

Editor


Komentar
Banner
Banner