bakabar.com, BANJARMASIN – Terdapat sejumlah trik agar terhindar dari sasaran penipuan paket misterius Cash On Delivery (COD) yang tidak dipesan.
Motif penipuan melalui paket Cash On Delivery (COD) mulai marak terjadi di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Seperti yang dialami Cipto, warga Jalan Sulawesi Kelurahan Karang Rejo, Balikpapan Tengah, ketika mendapat kiriman paket pemutih ketiak seharga Rp6 juta.
“Saya tidak merasa pesan, tiba-tiba barang diantar kurir ke rumah. Saya terima dua paket dengan total harga Rp6 juta,” ungkap Cipto, Rabu (1/6).
Untungnya kurir menerima penjelasan tersebut, kendati alamat tujuan paket memang benar-benar rumah Cipto.
Cipto pun tidak berani membuka kedua paket tersebut dan langsung memberitahu ke kurir untuk segera dicancel pengiriman nyasar itu.
Sementara Dewi juga mendapat paket kiriman yang tidak pernah dipesan. Paket diantar oleh seorang ibu yang mengaku kurir seharga Rp23 ribu.
“Setelah paket dibuka, ternyata cuma berisi permen Yupi. Sedangkan resi pengiriman yang menempel di kotak bingkisan sepertinya editan,” jelas Dewi.
Untuk menghindari kejadian serupa, berikut beberapa yang dapat dilakukan:
1. Lebih teliti, cek pengirim dan nomor telepon
Ketika menerima paket dengan metode pembayaran COD, pastikan dengan benar sebelum menerima dan membayar.
Cek nama dan nomor telepon pengirim yang tercantum di paket tersebut. Jika nomor ponsel tersebut tidak dapat dihubungi, kewaspadaan harus ditingkatkan.
2. Cek nomor resi dan tracking pengiriman
Setiap paket kiriman biasanya terdapat nomor resi. Ini bisa dicek dan dilacak dengan memasukan nomor resi di website resmi jasa ekspedisi yang tertera.
3. Konfirmasi
Jika tidak pernah memesan paket tersebut, konfirmasi dulu kepada anggota keluarga, terutama untuk yang paket bayar di tempat.
4. Tolak
Kalau memang merasa tidak melakukan pembelian online, jangan segan untuk menolak paket tersebut atau mengembalikan paket kepada si pengirim.
5. Jangan membuang limbah paket sembarangan
Sering berbelanja online dan menerima kiriman paket, biasakan menghancurkan kertas data pribadi seperti nama, alamat dan nomor telepon di bungkusan paket.
Dikhawatirkan kertas itu jatuh ke tangan orang tidak bertanggung jawab, sehingga digunakan untuk menipu.