bakabar.com, DEPOK - Akademisi Universitas Indonesia, Hamdi Moeloek mengungkapkan bukan mustahil Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dapat dikalahkan di Kota Depok. Seperti diketahui, PKS kerap menjadi pelanggan pemenang dalam dua Pilkada Depok terakhir.
Secara teori pemilu, imbuh Hamdi, setiap pemilih memiliki satu hak suara. Artinya bisa dihitung siapa yang memilih calon yang diusung PKS.
“Hitung yang milih calon PKS berapa persen suaranya, di mana, siapa dan calon seperti apa yang masyarakat memilih itu, yang kemarin Idris lah kira-kira, kita petakan, Idris itu yang milih siapa,” katanya, Jumat (2/6).
Baca Juga: PSI Akui Semula Usung Kaesang Cawalkot Depok hanya Bercanda
Dari jumlah penduduk Depok yang lebih berjumlah 2 juta jiwa, menurutnya tidak semuanya pendukung PKS. Artinya, bisa dihitung dari kursi PKS yang didapat di parlemen Depok.
“Coba dihitung berapa dia (PKS) dapat kursi di DPRD. Misalkan 20 persen, berarti masih ada 70 persen yang bisa dimainkan,” katanya pakar Psikologi Politik Universitas Indonesia ini.
Hal itu kemudian dapat disimulasikan jika Pilkada Depok diikuti oleh dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok. Hal itu akan membuat dukungan suara tidak pecah.
Baca Juga: PSI Depok Pede, Kaesang Bisa Dongkrak Suara Partai
Ia mengasumsikan bila massa fanatik pendukung PKS adalah 24 persen, maka jumlah tersebut jangan dijadikan basis. Artinya masih ada suara lain di luar PKS yang bisa diolah untuk menambah suara.
“Anggap lah 24 itu tidak akan dapat, sudah itu massa fanatiknya PKS, forget it, karena masih punya ruang sekian, itu kan besar. Sekarang kalau dua pasang, 50 persen tambah 1, kalau tiga pasang simple majority kalau di pilkada boleh 30 sekian.
Namun kalau ada tiga calon, bila Kaesang jadi mengikuti kompetisi Pilkada Depok maka perlu apakah bisa melampaui suara 35 persen. Dengan hitungan yang cermat, maka untuk mengalahkan PKS di Depok bisa dimungkinkan.
Baca Juga: Baliho Kaesang Dianggap Efektif, PSI Depok Sindir PKS
“Nah, kalau tiga calon maka PKS akan lebih percaya diri jika tiga pasang. Dia cuma nambahin 10 persennya lagi, dia sudah dapat 24, tambah 10 persen lagi dari luar. Berhitung saja dengan cermat, karena sebenarnya kalau kita mau serius memenangkan pilkada itu jauh lebih mudah,” pungkasnya.
Menurutnya ia juga mengakui memang tidak mudah mengalahkan PKS di Depok. Sebab, Depok merupakan basis PKS terbesar di Jawa Barat.
“Tentu ini tidak mudah, karena ini bahwa tempat di mana PKS sudah punya akar yang kuat, bahkan bahasa orang ini ibukotanya, emang bener ibukotanya PKS. Dan ini bukan hal yang mudah, dia harus serius,” pungkasnya.