bakabar.com, NEW DELHI – Perusahaan farmasi asal India Glenmark Pharmaceuticals mengumumkan hasil memuaskan dari uji coba klinis fase tiga obat Favipiravir untuk infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) pada Kamis (23/7).
Uji coba fase tiga dari obat ini dilaporkan dilakukan di tujuh lokasi di India.
Dilansir Times Now News, perusahaan melaporkan bahwa pasien Covid-19 yang diberi Favipiravir menunjukkan kondisi membaik lebih cepat dibanding dengan yang hanya diberi perawatan biasa. Pasien terdiri dari mereka yang memiliki gejala ringan hingga sedang.
“Hasil dari uji coba fase tiga menunjukkan adanya peningkatan untuk titik akhir kemanjuran primer dengan 28,6 persen lebih cepat dalam populasi keseluruhan yang diukur dengan waktu rata-rata, sampai penghentian virus dalam kelompok pengobatan Favipiravir dibanding mereka yang mendapat dalam pengobatan biasa,” ujar Glenmark Pharmaceuticals dalam sebuah pernyataan.
Penelitian ini menyoroti kemanjuran dan manfaat Favipiravir pada kelompok yang mendapatkan pengobatan itu terhadap kelompok yang menerima pengobatan biasa (kelompok kontrol). Penyembuhan dengan terapi Favipiravir setidaknya 40 persen lebih cepat.
Penyembuhan klinis itu menyangkut penilaian dokter terhadap pemulihan tanda-tanda klinis, suhu tubuh, saturasi oksigen, laju pernapasan, dan batuk.
Secara statistik, pengurangan waktu rata-rata penyembuhan meningkat signifikan pada kelompok yang menerima pengobatan Favipiravir, yaitu selama tiga hari.
Kelompok kontrol dilaporkan sembuh dalam lima hari. Sekitar 69,8 persen pasien dalam kelompok pengobatan Favipiravir mencapai kesembuhan klinis pada hari keempat, yang secara statistik signifikan dibandingkan dengan 44,9 persen yang diamati pada kelompok kontrol.
Di antara pasien yang secara klinis memburuk dan membutuhkan dukungan alat oksigen, mereka yang menerima obat ini memiliki waktu median lebih lama sampai pertama kali memerlukan bantuan oksigen, yaitu lima hari dibandingkan dua hari pada kelompok kontrol.
Uji klinis terbuka dilakukan pada 150 pasien untuk mengevaluasi kemanjuran dan keamanan pada kelompok yang mendapatkan pengobatan Favipiravir versus perawatan dukungan standar pada pasien ringan hingga sedang Covid-19. Favipiravir diberikan secara acak dalam pengujian selama 48 jam.
Pasien menerima tablet Favipiravir 3.600 mg pada hari pertama, diikuti oleh 800 mg dua kali sehari hingga maksimum 14 hari, bersama dengan perawatan suportif standar.
Pengacakan dikelompokkan berdasarkan keparahan penyakit, yaitu gejala ringan sebanyak 90 pasien dan gejala sedang sebanyak 60 pasien.
Bulan lalu dilaporkan bahwa instansi yang mengawasi obat di India telah memberi izin Favipiravir untuk penggunaan darurat terbatas dalam kasus Covid-19 ringan hingga sedang.
Setelah itu, Glenmark Pharmaceuticals menerima persetujuan manufaktur dan pemasaran dari Drug Controller General of India (DCGI).
Glenmark Pharmaceuticals mengumumkan peluncuran Favipiravir oral pertama dengan nama merek FabiFlu. Zarir Udwadia, salah satu kepala investigator penelitian mengatakan, hasil penelitian obat ini menggembirakan.
Percobaan disebut dilakukan dengan rasa urgensi mengingat beratnya pandemi, namun tidak mengorbankan prinsip-prinsip ilmiah.
"Saya telah memiliki kesempatan untuk secara mandiri melihat hasil awal. Pasien yang secara acak menggunakan Favipiravir tampaknya memiliki penyembuhan klinis lebih cepat dan yang lebih penting, pembersihan virus lebih cepat," jelas Udwadia.
Udwadia mengatakan tengah menunggu analisis akhir dan hasil dari penelitian obat lainnya untuk Covid-19 yang sedang berlangsung dari seluruh dunia.
Sampai saat itu, ia merasa cukup bukti untuk mempertimbangkan penggunaan Favipiravir pada pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan hingga sedang.
Sementara itu, Glenmark Pharmaceuticals berencana untuk menyerahkan data uji klinis untuk dipublikasikan dalam jurnal yang ditinjau dalam beberapa pekan mendatang.(Rep)
Editor: Aprianoor