bakabar.com, BANJARMASIN - Berniat ingin menjadi sekuriti, malah dijebak masuk polisi. Inilah yang dialami oleh seorang anak driver ojek online (ojol) bernama Rizqi (19).
Hebatnya lagi anak dari driver ojol bernama Safrizal (49) ini mampu lulus dari 508 calon siswa untuk masuk di Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Polda Lampung di gelombang II tahun 2023.
Pada awalnya, Rizqi sebenarnya tidak pernah berminat untuk menjadi seorang anggota polisi.
Sang Ayah, Safrizal mengatakan anaknya bahkan berniat untuk merantau ke Jakarta agar dapat bekerja di pabrik.
Namun hal itu berubah sejak Safrizal berbincang dengan Inspektur Satu (Iptu) Ahmad Saidi yang merupakan teman kongkonya. Safrizal bercerita mengenai nasib anaknya yang ingin menjadi sekuriti di Jakarta setelah lulus sekolah.
"Ayahnya bilang prestasi akademik, saat sekolah bagus, selalu dapat ranking. Saya pikir, ini bagus, tinggal jasmani (fisik) saja yang perlu ditingkatkan," kata Saidi dilansir dari hebohdotcom, Senin (24/7).
Mendengar keinginan anak Safrizal, Saidi menawarkan agar Rizqi masuk ke Binatara Polisi. Karena Rizqi tidak berminat, akhirnya Saidi berpikir untuk menjebak Rizqi.
"Dia (Rizqi) bilang mau jadi sekuriti, dia enggak mau jadi polisi. Ribet sama enggak punya uang," kata Safrizal ketika ditemui di kediamannya di Bandar Lampung.
Dengan “jebakan” bekerja sebagai sekuriti, Rizqi akhirnya menjalani pelatihan secara mandiri. Latihan yang dijalani diantaranya adalah les berenang dan biaya untuk gym agar dapat memperkuat fisiknya.
Selain latihan, Saidi juga memberikan asupan susu kepada Rizqi.
Setelah dua bulan menjalani latihan, Saidi akhirnya merayu Rizqi agar mencoba untuk mengikuti tes Bintara Polisi.
"'Wah, badan kamu udah mirip polisi sama TNI nih, sudah sekalian aja daftar'," ujar Saidi.
Setelah berhasil, Saidi bangga dengan pencapaian yang diraih oleh Rizqi. Saidi merasa hal yang dicapai merupakan hasil kerja keras Rizqi sendiri.
"Saya cuma bantu semampu saya, motivasi sama menularkan pengetahuan saya," kata Saidi.