bakabar.com, JAKARTA – Sebulan sudah kompetisi Liga 1 dan 2 Indonesia dihentikan pasca tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 belum menemukan titik terang.
Banyak pihak yang menggantungkan nasibnya di Liga 1 dan 2 merasa dirugikan akibat ketidakpastian kelanjutan Liga Indonesia. Pasalnya dalam keputusan PSSI tertulis penghentian sementara kompetisi hingga waktu yang belum ditentukan.
Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali sebagai wakil ketua yang akan menjadi patokan nasib dari Liga nasional kasta nomor satu dan kedua di Indonesia tersebut.
Baca Juga: Komnas HAM: Ketum PSSI Lalai dalam Tragedi Kanjuruhan!
Mahfud MD belum bisa memastikan kapan Liga 1 dan Liga 2 akan kembali dilanjutkan, namun ia hanya menegaskan berdasarkan perintah Presiden, Liga bisa berlanjut jika semua hal rampung dievaluasi secara total.
"Kan Presiden sudah menyatakan dihentikan dulu sampai dilakukannya evaluasi total, evaluasi menyeluruh," kata Mahfud, dalam jumpa pers virtual Senin (3/10).
Evaluasi Menyeluruh
Evaluasi yang dimaksud adalah berdasarkan pendalaman dari TNI, Polri, PSSI, serta Kemenpora, nantinya semua evaluasi dari pihak-pihak tersebut akan dimasukan kedalam rekomendasi TGIPF.
"Nah, evaluasi menyeluruh ini mungkin akan dilakukan, akan ditemukan di TGIPF ini. Di samping itu juga ada evaluasi sendiri-sendiri kan. TNI juga juga evaluasi tenaga BKO-nya, Polri juga, PSSI, dan Kemenpora juga akan mengevaluasi. Nanti akan ketemu di TGIPF ini," sambung ketua TGIPF.
Adapun wakil keetua TGIPF menegaskan kelanjutan Liga 1 dan Liga 2 Indonesia tergantung pada izin yang diberikan Polri.
"Pemerintah itu, Polri maksudnya, bukan Kemenpora," ucap Zainudin Amali kepada awak media, Rabu (2/11).
Nasib Kelanjutan Kompetisi
Nantinya pihak Menpora akan hadir namun hanya sekedar memimpin Rapat Koordinasi, Amali juga memperkirakan walaupun Liga sudah mulai berjalan, namun untuk sementara waktu belum diizinkan dihadiri para suporter dalam pertandingan.
"Saya kan biasanya hanya memimpin rapat koordinasi. Tanya Polri. Pasti (rapat koordinasi), kalau Polri bilang sudah boleh, tapi bayangan saya belum ada penonton,” terang Amali.
Baca Juga: Ketum PSSI Mundur Lewat KLB, Mahfud: Proses Pidana Masih Berjalan
Terkait format dari kelanjutan kompetisi, Amali menyerahkan sepenuhnya ke tangan PSSI sebagai pihak yang menyelenggarakan sekaligus bertanggung jawab.
"Kita apa yang mau dilaksanakan PSSI kan nanti mereka juga yang menyelenggarakan dan bertanggung jawab. Kita (Menpora) oke aja," kata Amali.