News

Nah Lho! Harga Batu Bara Terjun Bebas hingga 8 Persen Lebih

apahabar.com, JAKARTA – Harga batu bara terjun bebas dalam dua hari terakhir. Dilansir CNBC Indonesia, pada…

Featured-Image
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Foto-Antara

bakabar.com, JAKARTA – Harga batu bara terjun bebas dalam dua hari terakhir.

Dilansir CNBC Indonesia, pada perdagangan Selasa (24/5) harga batu bara kontrak Juni di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 378,65 per ton atau melemah 8,32% dibandingkan hari sebelumnya.

Level harga tersebut adalah yang terendah sejak 16 Mei 2022.

Ini adalah kali pertama harga batu bara ada di bawah US$ 400 dalam empat hari terakhir.

Dalam sepekan, harga batu bara longsor 5,3% secara point to point.

Namun dalam sebulan batu bara masih melesat 12,0% dan dalam setahun melonjak 240,8%.

Pelemahan harga batu bara dipicu sejumlah faktor mulai dari harganya yang sudah terlalu tinggi, meningkatnya pasokan serta masih lemahnya harga baja.

Pasokan batu bara diperkirakan akan meningkat setelah China dan Indonesia sebagai produsen utama mengerek produksi.

Produksi batu bara China meningkat 10,5% pada periode Januari-April 2022 menjadi 1,45 miliar ton.
Kenaikan produksi membuat impor batu bara termal Negeri Tirai Bambu turun 16% menjadi 75,41 juta ton pada Januari-April tahun ini.

Selain kenaikan produksi, impor batu bara termal turun karena permintaan melemah seiring lockdown akibat pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).

Sementara itu, sejumlah perusahaan batu bara Indonesia tengah mengajukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) untuk meningkatkan produksi batu bara.

Mengacu Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian ESDM, sampai pada 24 Mei 2022, produksi batu bara Indonesia sudah mencapai 223,88 juta ton atau mencapai 33,8% dari target produksi batu bara tahun ini yang mencapai 665 juta ton. Ekspor batu bara Indonesia mencapai 74,27 juta ton.

“China biasanya mengimpor 10% batu bara untuk dicampur dengan produksi domestik tetapi kini hanya 5%. Jika mereka kembali memangkas impor, bukanlah hal sulit mereka,” tutur salah satu produsen batu bara Indonesia, seperti dikutip S&P Global.

Pelemahan harga baja juga masih berimbas kepada gerak batu bara. Harga baja turun karena pasokan masih melimpah sementara permintaan belum meningkat.

Harga baja rebar (baja tulangan beton) anjlok CNY ke 4,601 pada hari ini. Level terendah adalah yang terendah sejak pertengahan Januari tahun ini.

Batu bara kokas merupakan salah satu material utama dalam produksi baja. Penurunan permintaan baja akan berimbas kepada batu bara.



Komentar
Banner
Banner