bakabar.com, JAKARTA - Target Timnas Indonesia di matchday kesembilan kualifikasi putaran ketiga Piala Dunia 2026 sudah jelas. Garuda harus mengalahkan China untuk menjaga asa lolos langsung ataupun lolos ke kualifikasi putaran empat.
Indonesia akan menjamu China di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (5/6). Pertandingan ini dimainkan mulai pukul 21.45 Wita, serta disiarkan langsung oleh RCTI dan live streaming di Vision+.
Sekarang Indonesia menempati peringkat keempat grup C dengan 9 poin. Berturut-turut diikuti Bahrain dan China yang mengoleksi 6 poin.
Seandainya menang atas China, Timnas Indonesia akan mengoleksi 12 poin. Dengan demikian, China sudah tak mungkin lagi menggeser posisi Indonesia, mengingat hanya tersisa satu pertandingan lagi.
Indonesia juga akan mengunci posisi keempat, andaikata dalam waktu bersamaan Bahrain gagal mengalahkan Arab Saudi.
Seandainya skenario itu terjadi, Bahrain dan China sudah pasti tereliminasi. Poin kedua negara tidak mungkin lagi menembus empat besar.
Dengan kata lain, Indonesia akan tetap lolos ke putaran keempat kualifikasi, sekalipun kalah dari Jepang di matchday terakhir yang berlangsung 10 Juni 2025 mendatang.
Bahkan tak tertutup kemungkinan Timnas Indonesia lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026. Ini hanya akan terjadi kalau Arab Saudi dan Australia mendapat hasil minor dalam 2 pertandingan tersisa.
Kendati demikian, mengalahkan China bukan perkara mudah untuk Indonesia. Faktanya Garuda tidak pernah menang melawan The Dragon selama hampir empat dekade.
Dari 22 pertemuan, Indonesia baru merasakan 3 kemenangan. Sedangkan China membukukan 15 kemenangan dan 4 pertandingan lain berkesudahan imbang.
Kemenangan terakhir Indonesia atas China dibukukan di Piala Raja Thailand yang berlangsung 20 Februari 1987 dengan skor 3-1.
Selanjutnya China mendominasi, termasuk kemenangan 2-1 dalam pertemuan terakhir yang digelar 15 Oktober 2024, ketika Timnas Indonesia masih dilatih Shin Tae-yong.
Sekarang di tangan pelatih Patrick Kluivert, Timnas Indonesia mengusung misi pembalasan, sekaligus menjaga peluang mencapai putaran final Piala Dunia 2026.
"Kami sudah berdiskusi banyak dan mengananalisis tentang China. Memang saya tak melihat langsung kekalahan Indonesia sebelumnya, tetapi sekarang adalah pertandingan baru," ungkap Kluivert.
"Kami memiliki kepercayaan bermain di kandang dan melakukan persiapan dengan baik. Saya cukup yakin bisa mendapatkan hasil bagus melawan China," tegasnya.
Indonesia sudah dipastikan minus Marselino Ferdinan, Maarten Paes, Sandy Walsh, Eliano Reijnders, Ragnar Oratmangoen, dan Septian Bagaskara.
Marselino maupun Paes absen lantaran terkena sanksi akumulasi kartu kuning. Sedangkan Walsh, Ragnar Oratmangoen dan Septian mengalami cedera. Adapun Reijnders harus mendampingi istri melahirkan.
Posisi yang ditinggalkan Maarten Paes hampir dipastikan akan ditempati Emil Audero Mulyadi. Ini bakal menjadi debut Emil bersama Timnas Indonesia, setelah dinaturalisasi awal Maret 2025 lalu.
Sementara pengganti Marselino Ferdinan dan Ragnar Oratmangoen masih menjadi tanda tanya. Namun yang pasti, pemain pengganti harus memiliki kualitas sepadan.
Dari sederet pemain yang dipanggil, Patrick Kluivert tampaknya akan memilih antara Stefano Lilipaly atau Beckham Putra untuk menggantikan Marselino.
Sementara untuk alternatif pengganti Ragnar, Kluivert memiliki Egy Maulana Vikri atau Yakob Sayuri yang juga bisa beroperasi di sayap kanan.
Berkaca dari penampilan di Liga 1 musim 2024/2025, Yakob Sayuri cukup difavoritkan dengan torehan 10 gol dan 6 assist bersama Malut United.
Adapun China juga minus pemain senior Wu Lei dan Liu Ruofan. Akan tetapi pelatih Branko Ivankovic membawa serta pemain naturalisasi seperti Serginho, Jiang Guangtai dan Yang Mingyang.
Ivankovic juga memasukan dua penyerang muda Wang Yudong dan Liu Chengyu. Zhang Yuning sendiri mencetak salah satu gol China ke gawang Timnas Indonesia di pertemuan sebelumnya.
Sedangkan pemain-pemain yang langganan memperkuat Timnas China, pun dan kembali dipercaya dipanggil. Sebut saja Zhu Chenjie, Li Lei, Wang Shangyuan, dan Wei Shihao.
"Saya pelatih yang selalu optimistis menang, sekalipun melawan Brasil. Kalau tidak berpikir bisa menang, lebih baik saya tidak melatih," seru Branko Ivankovic.
"Dalam pertandingan mendatang, kami hanya mempunyai pilihan untuk menyerang. Saya berharap kami meraih hasil yang diinginkan, karena ini pertandingan hidup mati kami," tutupnya.