Apahabar.com, MAGELANG - Harga tembakau lembaran di Kabupaten Magelang mengalami kenaikan Rp2.000 perkilogram. Kenaikan tersebut terjadi pada semua jenis tembakau sawah yang ditanam di Desa Gerotan, Kabupaten Magelang.
"Harga semula Rp8.000 menjadi Rp10.000 perkilogram, masih dalam wujud lembaran (daun belum rajangan)," kata seorang petani tembakau asal Dusun Gerotan, Kabupaten Magelang, Santosa, Sabtu (23/9).
Santosa menuturkan, jenis tembakau yang ia tanam bersama warga desanya adalah tembakau Sili, Kenanga dan Andong. Tembakau jenis itu diketahui memiliki karakter kering dan sedang (tidak terlalu berat) saat sudah dijadikan rokok.
"Mungkin kenaikannya karena tidak ada hujan dan hasilnya bagus, tetapi penyebab lainnya saya kurang tahu," tutur Santosa.
Baca Juga: Marak Pencurian, Petani Tembakau Temanggung Gelar Ronda dan Jaga Hasil Panen
Santosa memaparkan, faktor hujan dan musim sangat berpengaruh terhadap harga jual tembakau lembaran yang mereka tanam. Untuk itu warga sangat berhati-hati dalam melakukan penanganan pasca-panen.
"Misalnya, malam saat kami tawar menawar harga sudah putus Rp9.000, kemudian setelahnya hujan, besok harganya bisa turun jadi Rp8.500," jelas Santosa.
Meskipun harga tembakau lembaran kini naik, Santosa menjelasn, petani di Magelang belum bisa menjual dalam bentuk rajangan. Hal itu karena letak desanya jauh dari pabrik atau gudang yang mengelola tembakau.
"Biasanya yang merajang lokasinya dekat pabrik karena harus ada sortir dan seleksi, di kawasan Temanggung banyak," tuturnya.
Baca Juga: Aksi Solidaritas Petani Tembakau Madura, P4TM: Pemerintah Tak Maksimal
Oleh sebab itu, Santosa dan petani di Desa Gerotan hanya menjual tembakau dalam bentuk lembaran saja.
"Dijualnya ke Temanggung, nanti kalau sudah rajangan harganya beda lagi, tergantung pabrik," pungkasnya.