bakabar.com, BANJARBARU – Banjarbaru mulai bersiap menghadapi musim kemarau yang diprediksi berlangsung mulai pertengahan Mei hingga Agustus 2025.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalsel, wilayah barat diperkirakan mengalami musim kering lebih awal dengan puncak terjadi Agustus.
Sementara di beberapa wilayah timur seperti Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kotabaru, puncak kemarau diprediksi terjadi hingga Oktober. Sedangkan durasi kemarau 2025 diprediksi berlangsung secara normal dengan kisaran waktu 70 hingga 90 hari.
BMKG Kalsel pun mengimbau agar seluruh pihak segera mengambil langkah-langkah mitigasi secara terintegrasi untuk mengantisipasi dampak kemarau, termasuk di sektor pertanian, potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta pengelolaan sumber daya air.
Menanggapi hal tersebut, Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarbaru, Zaini Syahranie, menyampaikan telah menyiapkan berbagai langkah antisipatif dan mempersiapkan strategi untuk meminimalisir risiko karhutla.
“BMKG memprakirakan kemarau di Banjarbaru sudah mulai minggu ketiga Mei 2025. Kami sudah menyiapkan berbagai upaya untuk meminimalisir kebakaran hutan, termasuk memaksimalkan peralatan yang tersedia,” ungkap Zaini, Sabtu (3/5).
BPBD Banjarbaru juga menggandeng kelompok Masyarakat Peduli Bencana (MPB) yang telah dibina untuk bersama-sama melakukan pencegahan bencana. Mereka akan dikoordinasikan guna meningkatkan kesiapsiagaan di lapangan.
Langkah konkret lainnya adalah pembasahan lahan sebagai upaya mencegah kebakaran.
“Pembasahan lahan dilakukan untuk mengembalikan kadar air di lahan yang mengering. Ini penting untuk mencegah potensi kebakaran yang semakin besar,” jelas Zaini.
BPBD Banjarbaru juga mencatat telah terjadi dua titik kebakaran di awal Mei, tepatnya di Kecamatan Cempaka.
Berdasarkan pemetaan wilayah rawan karhutla, Kecamatan Landasan Ulin dan Liang Anggang akan mendapat banyak perhatian. Kedua wilayah ini memiliki banyak lahan tidur dan berada dekat dengan Bandara Internasional Syamsudin Noor.
"Kami mengimbau masyarakat untuk turut serta menjaga lingkungan dan segera melapor jika menemukan titik kebakaran di sekitar," tutup Zaini.