bakabar.com, BANJARBARU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan segera melakukan rapat koordinasi untuk menetapkan status siaga bencana karhutla dalam menghadapi kemarau 2025 .
Puncak musim kemarau sendiri diprediksi jatuh di awal Agustus 2025 mendatang. Penetapan status siaga bencana karhutla merupakan salah syarat untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
"Dalam rakor nanti, penetapan status siaga didasarkan pada data dan analisis cuaca dari BMKG," papar Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi, Selasa (8/7).
"Jika Kalsel berstatus siaga, maka seluruh upaya penanggulangan akan lebih maksimal dan ekstra, termasuk penempatan helikopter yang akan menyesuaikan dengan status tersebut," sambungnya.
BPBD Kalsel sendiri sudah mengajukan usulan bantuan 5 helikopter water bombing dan 2 heli patroli ke BNPB. Termasuk operasi modifikasi cuaca ke BMKG.
Sementara Banjarbaru menjadi kota pertama di Kalsel yang telah menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan.
BPBD Kalsel mengimbau seluruh elemen masyarakat, terutama di wilayah rawan karhutla, untuk tetap waspada dan tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan.
"Sinergi antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya bencana yang lebih besar," tutup Bambang.