Tak Berkategori

Muhammad Fini, Pemuda Kalsel yang Nekat Keliling Indonesia Telah Taklukkan Puluhan Gunung

apahabar.com, TANJUNG – Sejak meninggalkan kampung halamannya di Desa Simpung Layung Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong…

Featured-Image
Muhammad Fini, saat berada di puncak Gunung Slamet, Purbalingga. Foto-Istimewa

bakabar.com, TANJUNG – Sejak meninggalkan kampung halamannya di Desa Simpung Layung Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong untuk berkeliling Indonesia pada Februari 2021, Muhammad Fini (20) telah melampaui puluhan kota/kabupaten.

Dalam perjalanan selama itu, dirinya juga telah mendaki puluhan gunung di sejumlah daerah yang ia singgahi.

“Sejak Februari lalu, pertama yang saya daki Gunung Andung yang berada di Kota Mageleng, Jawa Tengah,” ungkap Fini, dihubungi media ini, Minggu (21/11) malam.

Setelah berhasil menaklukkan puncak Gunung Andung, Fini kemudian mendaki gunung lainnya, di antaranya Gunung Pakuwaja, Gunung Bismo, Gunung Sikunir, Gunung Sipandu, Gunung Prau. Semuanya berada di dataran Dieng, Wonosobo.

Begitu pula dengan Gunung Burangrang di Bandung, Gunung Gede Pangrango Cianjur, Gunung Cikuray dan Gunung Guntur di Garut, Gunung Ceremai Kuningan, Gunung Salak Sukabumi, Gunung Slamet Purbalingga.

Gunung Agung, Gunung Batur, Gunung Batukaru, Bukit Trunyan di Bali, Gunung Rinjani Sembalun NTB, Gunung Inerie Bajawa NTT, Gunung Klabat dan Gunung Lokon, Gunung Tampusu di Sulawesi Utara.

“Di Sulewesi Utara gunung yang terakhir saya daki Gunung Suputan,” beber Fini.

Fini mengatakan, dalam mendaki semua gunung tidak ada yang tidak susah, tidak ada yang tidak cape dan tidak ada yang enak. Meski demikian, sambungnya, semua gunung memeliki kesan dan keistimewaannya sendiri-sendiri.

“Jangankan lain gunung, mendaki gunung yang sama namun berbeda waktu kesannya sudah beda,” jelasnya.

Meski senang mendaki gunung, hingga sekarang Fini belum menemukan jawaban kenapa dirinya suka naik gunung.

Menurut Fini, mendaki itu bisa dikatagorekan candu, kalau tidak mendaki rasa jiwa di panggil-panggil sama alam beserta isinya.

“Kalau soal kepuasan tidak akan pernah usai namun bagaimana kita memaknai manajemen perjalanan itu,” ucapnya.

Fini memaknai perjalanannya keliling Indonesia ini, pengalaman letaknya diperjalanannya bukan di puncak keberhasilannya.

Sungguh indah, kata dia, jikalau segala sesuatu yang diinginkan dimulai dari hal terkecil yaitu belajar memperbaiki dan mau berusaha.

“Memulai sesuatu hal kecil seperti menjadikan motivasi sebuah kegagalan, saat jatuh kita diuji dan kita bangkit perlahan memperbaiki semua, tenang itu semua hanya soal waktu,” pungkasnya.

Saat ini, Fini masih berada di Gorontalo, rencananya besok dirinya melanjutkan perjalanan keliling Indonesia menuju Palu.



Komentar
Banner
Banner