bakabar.com, JAKARTA - Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) memadati jalanan di sekitar Masjid Istiqlal. Berbagai macam makanan di jajakan, mulai dari pecel pincuk, sate padang, bakso, soto, dan lain-lain. Selain makanan ada juga yang menjual peci, baju koko, souvenir, dll.
Usai salat Iduladha, para jemaah menyerbu makanan yang dijajakan PKL. Terlihat sejumlah jemaah antre untuk membeli pecel pincuk milik Ibu Agus, pedagang asal Madiun yang sudah 10 tahun tinggal di Jakarta.
Momen Iduladha, membuatnya bersyukur, lantaran dagangannya laris manis diburu pembeli. Ia menjual pecel pincuk seharga Rp20 ribu per porsi. Tidak sampai satu jam, sudah 25 porsi lebih laku.
"Alhamdulilah, laris manis, mas. Seneng kalau kayak gini, rezeki hari raya kurban," ujarnya saat ditemui bakabar.com, Kamis (29/6).
Baca Juga: Warga Luar Kota Salat Iduladha di Istiqlal sekaligus Berlibur
Rezeki nomplok juga dialami oleh Tono, penjual es dawet. Iduladha mendongkrak omzetnya naik drastis saat mangkal di depan gerbang Masjid Istiqlal. Sejak para jemaah bubaran salat, setengah jam ia mangkal, es dawetnya sudah laku 20 gelas.
Para jemaah terlihat mengantre untuk membeli dagangannya. Ia menjual es dawet Rp10 ribu per gelas. "Ini bentar lagi habis ini, seneng kalau tiap hari laris gini, alhamdulilah," ujarnya.
Sama halnya dengan Sungkar, ia menjual souvenir dan kaos bergambar monas di pinggir jalan depan gerbang masjid Istiqlal. Ia mengaku, rata-rata pembelinya dari jemaah dari luar kota.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Ajak Masyarakat Mampu Berkurban di Momen Iduladha 2023
"Lumayan banyak hari ini, rata-rata belinya kaos, harganya Rp50 an," ujarnya.
Ia sendiri sering membuka lapak PKL di depan Masjid Istiqlal saat salat Jumat. Namun saat Iduladha saat ini, omzetnya jauh lebih banyak daripada saat usai salat Jumat.
"Kalau lebaarn gini pasti lebih banyak yang beli, syukurlah kalau pas Iduladha gini, mas," pungkasnya.
