Kalsel

Misteri 2 Bocah Dibunuh Ibu Depresi di Benawa HST, Saksi Kunci Buka Suara!

apahabar.com, BARABAI – Polisi akhirnya menemukan seorang saksi kunci kasus kematian dua bocah di Desa Pagat…

Featured-Image
Jasad dua anak kandung Sutarti ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam kediamannya. Tidak ditemukan luka. Namun bibirnya membiru dengan bercak hitam di sekitar leher. Foto: Istimewa

Keduanya ditemukan setelah warga setempat bersama anggota Polres HST mendobrak pintu rumahnya.

“Saat ditemukan sang ibu dalam keadaan telanjang,” kata Wati.

Korban berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Yang laki-laki berumur 5 tahun dan yang perempuan 3 tahun.

Keduanya ditemukan dalam keadaan tanpa busana di dalam kamar rumahnya. Bibir mereka sudah membiru sebelum dievakuasi ke RSUD H Damanhuri Barabai, sekitar pukul 15.45.

Kedua bocah itu diduga dibunuh oleh Sutarti (27) yang diketahui mengalami depresi.

img

Pemeriksaan TKP dipimpin langsung Kapolres HST AKBP Danang Widaryanto. apahabar/Hawari Lazuardi

Dijumpai bakabar.com di TKP, Wati bercerita ihwal kronologi penemuan jasad dua bocah tadi.

Bermula dari warga yang mendengar bunyi gaduh di dalam rumah Sutarti sekitar pukul 14.00.

Kemudian ada warga lewat dan menanyakan keberadaan anak-anak Sutarti.

Pertanyaan warga itu terlontar lantaran sang anak yang biasanya bermain di luar rumah tidak ada keluar walau sekadar di teras.

Setiap warga yang menanyakan keberadaan sang anak jawabannya selalu sama; dibunuh.

“Ketika ditanyai, Mama Hasima (sapaan akrab Sutarti) selalu menjawab anaknya sudah mati,” kata Wati.

Jawaban Sutarti itu sontak membuat penasaran warga sekitar. Akhirnya, warga ramai-ramai mendatangi rumahnya.

Rumah Sutarti terkunci rapat saat warga ingin melihat ke dalam rumah.

Ketika diintip salah satu warga yang berdatangan tadi lewat jendela terlihat kedua buah hati Sutarti dalam keadaan terlentang tanpa busana. Pun demikian dengan sang ibu. Dia mengoceh tak jelas.

Sembari menunggu kedatangan pihak berwajib, warga pun tak berani masuk.

“Kami tidak berani masuk ke dalam rumah sebelum polisi datang,” kata Wati.

Hingga Polisi datang, bersama warga akhirnya pintu rumahnya didobrak. Mayat kedua anaknya pun akhirnya di bawa ke RSUD H Damanhuri.

“Saya tidak melihat ada darah. Mulutnya juga tidak berbusa. Mereka terlentang dan tidak mengenakan busana,” terang Wati.

Sempat Jalan-Jalan

Lantas bagaimana dengan kehidupan sehari-hari Sutarti?

Jauh sebelum ditinggal (meninggal) sang suami, warga menilai kesehariannya normal-normal saja.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

HALAMAN
12345


Komentar
Banner
Banner