Kalsel

Misteri 2 Bocah Dibunuh Ibu Depresi di Benawa HST, Saksi Kunci Buka Suara!

apahabar.com, BARABAI – Polisi akhirnya menemukan seorang saksi kunci kasus kematian dua bocah di Desa Pagat…

Featured-Image
Jasad dua anak kandung Sutarti ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam kediamannya. Tidak ditemukan luka. Namun bibirnya membiru dengan bercak hitam di sekitar leher. Foto: Istimewa

Ipul mengaku tak tahu apa yang terjadi dengan anak tiri Sutarti sampai tak memakai baju.

“Dia waktu itu tak cerita apa-apa, ada hal apa di rumah Sutarti sehingga keluar rumah tidak memakai baju. Saya tanya ada siapa di rumah Sutarti. Tapi dijawabnya mama (Sutarti) tidak ada di rumah,” cerita Ipul.

Oleh Ipul, bocah itu kemudian diantar ke kediamannya di Desa Waki Kecamatan Hantakan.

Ipul sendiri baru mengetahui kasus kematian dua kemenakannya saat polisi meminta keterangan dari anak tiri Sutarti siang tadi.

Anak ini, kata Ipul, menceritakan panjang lebar ihwal kejadian yang dilihatnya ketika berada di rumah Sutarti.

Runtutan kronologinya, Ipul menjelaskan pembunuhan berawal dari anak yang laki-laki kemudian anak yang perempuan.

“Dari yang saya dengar, mulanya anak kandungnya yang laki-laki, tubuhnya dibalut menggunakan kain. Kemudian dari leher hingga kepala juga diikat kain, seperti mayat,” ujar Ipul.

Kemudian, anak yang perempuan masih berumur 4 tahun. Dari pengakuannya, mulut dan hidung bocah ini ditutup menggunakan tangan.

“Melihat hal itu, anak tirinya jadi lari ke tempat saya tanpa menggunakan baju tadi. Mungkin karena saking takutnya,” tutup Ipul.

Oknum Simpatisan Terjerat Sabu di Kotabaru, FPI Bantah Anggotanya

Saat ini polisi belum menetapkan ibu kandung sebagai tersangka. Pun demikian dengan pembunuhan dan penyebab kematian dua bocah tadi.

“Kami belum menetapkan tersangka. Saat ini ibu korban statusnya sebagai saksi,” kata AKP Dany.

Mengenai kejiwaan Sutarti yang disebut depresi hingga tega membunuh dua anak kandungnya itu pun masih didalami polisi.

“Ini harus dipastikan dengan observasi beberapa kali terhadap kejiwaannya,” kata Dany.

Saat ini Sutarti tengah menjalani pemeriksaan di Poli Kejiwaan RS Kandangan.

“Pemeriksaan dilakukan selama 14 hari. Nanti dari hasil observasi, ketahuan apakah orang ini memang mengalami gangguan jiwa,” terang Dany.

Pun demikian hasil visum dari dua korban. Dany masih menunggu hasil observasi pihak RS Damanhuri Barabai.

Yang pasti, sementara ini kematian anak Sutarti yang masih berumur 6 tahun dan 4 tahun itu diperkirakan karena kehabisan oksigen.

“Dokter belum memastikan tapi yang jelas kehabisan oksigen. Apakah itu dicekik, hidungnya ditutup bantal atau yang lainnya, kita belum berani menyimpulkan,” tutup Dany.

Bercak Hitam di Leher

Kasus kematian dua anak kandung Sutarti (27) yang masih berusia di bawah umur masih menyimpan misteri.

Pasalnya, polisi tak menemukan tanda kekerasan pada jasad bocah laki-laki dan perempuan itu.

“Tidak ditemukan tanda bekas luka dan bekas hantaman benda tumpul,” ujar Kasat Reskrim Polres HST, AKP Dany Sulistiono kepada bakabar.com, Rabu (25/11) malam.

img

Warga curiga mengingat biasanya kedua anak Sutarti bermain di luar rumah. Foto: bakabar.com/HN Lazuardi

Kematian anak Sutarti yang masih berumur 5 tahun dan 3 tahun itu diduga lantaran kehabisan oksigen.

“Dokter belum memastikan tapi yang jelas kehabisan oksigen. Apakah itu dicekik, hidungnya ditutup bantal atau yang lainnya, kita belum berani menyimpulkan,” kata Dany.

Lebih jauh, dari tubuh keduanya juga ditemukan bercak hitam di bagian leher.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

HALAMAN
12345


Komentar
Banner
Banner