News

Minyakita Langka, Apical Genjot Penjualan Camar dan Harumas, Manumpak: Target 89.000 Ton Per Tahun

Persoalan minyakita yang belakangan ini sulit didapat membuat masyarakat harus bersabar untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga murah.

Featured-Image
Minyak Camar dan Harumas bisa jadi opsi pengganti Minyakita. apahabar.com / Riyadi

bakabar.com, BALIKPAPAN – Persoalan Minyakita yang belakangan ini sulit didapat membuat masyarakat harus lebih bersabar untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga murah. Pemerintah pun terus melakukan upaya memenuhi kebutuhan minyak goreng di pasaran. Salah satunya meminta produsen minyak goreng menyediakan minyak goreng 450.000 ton setiap tahunnya.

Dalam hal ini, Apical Group ditarget sebesar 89 ribu ton setiap tahunnya. Untuk mencapai target tersebut, Apical Group gencar mengenalkan dua produk olahannya yakni minyak goreng merk Camar dan Harumas. Dua produk ini tentunya akan menjadi opsi masyarakat untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga sesuai Harge Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp14 ribu.

Manumpak Manurung, Head of Industry and Government Relations Apical Group mengatakan bahwa sebelum terjadinya kelangkaan minyak goreng di Indonesia, Apical Group 100 persen konsen pada ekspor ke luar negeri. Namun setelah terjadi gejolak minyak goreng, pemerintah pun mengeluarkan instruksi agar produsen minyak goreng ikut membantu menyediakan minyak goreng kepada masyarakat.

“Apical Group memang tadinya tidak ada suplai lokal. Kita nggak punya pengemasan dan kita distribusikan ke lokal. Tadinya kita 100 persen ekspor, tidak ada sedikit pun jual ke lokal. Ketika terjadi distorsi minyak goreng, pemerintah membuat kebijakan-kebijakan termasuk DMO dan dipatok lagi harganya HET Rp14.000. Itulah yang membuat kami membuka mata bahwa yang tadinya kami 100 persen ekspor mau tidak mau kami tidak ada pilihan kami masuk di lokal,” katanya pada Selasa (11/4).

Dari sinilah Apical membangun brand lokal yakni Camar dan Harumas. Sebab, target 89.000 ton yang dibebankan pada Apical memaksanya untuk terus berinovasi sekaligus menggenjot penjualan dua produk lokal olahannya itu. Tentunya harga Camar dan Harumas sesuai HET yakni Rp14 ribu.

“Kami punya PR bagaimana caranya menjual 89 ribu DMO ini ke lokal. Karena kita tahu kawan-kawan yang lain ada yang tidak ekspor sama sekali, dia hanya jual lokal. Nah kami yang tidak jual lokal tiba-tiba disuruh jual lokal, pusing kan,” ungkapnya.

Meski begitu pihaknya tetap berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng bersama pemerintah. Salah satunya gencar melakukan penjualan minyak goreng murah serta menggelar pasar murah di seluruh kecamatan di Balikpapan, Kalimantan Timur khususnya.

“Nanti dalam waktu dekat ini, sebelum lebaran akan ada pasar murah. Kami sedang koordinasi dengan pemerintah kota Balikpapan dimana lokasinya dan kami sudah siapkan sekitar 50.000 liter minyak goreng,” pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner