bakabar.com, MARABAHAN – Kendati masih dilingkupi pandemi Covid-19, pemilihan Atak Diang Barito Kuala 2020 tetap diselenggarakan.
Sedianya pelaksanaan pemilihan diliputi keraguan. Terlebih hingga jadwal tetap penyelenggaraan setiap Juni, pandemi belum terlihat melandai.
Imbas lain dari pandemi adalah refocusing anggaran yang membuat Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Batola sempat tarik-ulur.
Lantas atas dasar beberapa pertimbangan, pemilihan Atak Diang 2020 tetap dilaksanakan. Dijadwalkan grand final berlangsung 30 November.
“Pelaksanaan Atak Diang 2020 memang sempat terancam dibatalkan. Namun mempertimbangkan potensi pemuda-pemudi di Batola, pemilihan tetap dilaksanakan,” ungkap Plt Kabid Pariwisata Disporbudpar Batola, Yulinda, Selasa (3/11).
“Potensi itu menjadi pertimbangan utama, sekalipun pemilihan Nanang Galuh Kalimantan Selatan juga ditiadakan,” imbuhnya.
Konsep pemilihan Atak Diang 2020 sama dengan edisi-edisi sebelumnya. Diawali registrasi peserta, audisi dan pemilihan.
Namun hal yang membedakan dari edisi 2020 adalah peniadaan karantina, penyederhanaan setiap rangkaian kegiatan dan penerapan protokol kesehatan.
Pun jumlah peserta audisi duta wisata ini dibatasi. Dari sebelumnya minimal 50 Atak dan 50 Diang, sekarang dibatasi menjadi 25 Atak dan 25 Diang.
Sementara jumlah finalis yang sebelumnya berjumlah sepuluh pasang, juga dikorting menjadi hanya enam pasang.
“Kendati memberlakukan berbagai pembatasan, kami meyakini kualitas penyelenggaraan maupun produk Atak Diang 2020 tidak berkurang,” papar Yulinda.
Pendaftaran dibuka sejak 12 Oktober sampai 13 November secara online yang difasilitasi Pewadahan Atak Diang.
Dilanjutkan audisi yang berlangsung 17 dan 18 November 2020. Diawali sesi wawancara yang dilanjutkan penampilan bakat. Selanjutnya diambil enam pasang Atak Diang untuk bersaing di babak puncak.
“Untuk mengganti sesi karantina, tetap dilakukan pembekalan oleh sejumlah pakar. Bedanya pembekalan dilakukan secara daring,” beber Yulinda.
Direncanakan Atak Diang 2020 terpilih, langsung diplot menjadi perwakilan Batola dalam pemilihan Nanang Galuh Kalsel 2021.
“Diharapkan persiapan menghadapi Nanang Galuh Kalsel pun menjadi lebih matang, karena terdapat jeda yang cukup lama. Sebelumnya persiapan hanya dua bulan,” jelas Yulinda.
“Dengan demikian, kami semakin percaya diri mampu menempatkan Atak Diang sekaligus sebagai juara Nanang Galuh Kalsel,” tandasnya.
Dalam dua tahun terakhir, hanya Diang Batola yang mampu berbicara di pentas Nanang Galuh Kalsel. Helda menjadi juara di edisi 2018, dilanjutkan Dwida Nisfuliani setahun berselang.