Desa Berusia 2 Abad Lebih
Sebagai peringatan Hari Jadi Wanurejo ke 224, masyarakat menyelenggarakan Gelar Budaya dan Merti Dusun dengan meriah.
"Pembuka wajibnya ritual Pisowanan 99 puncaknya baru pertunjukan dengan menampilkan potensi wisata dan kesenian dari 9 desa," kata Ketua Penyelenggara Gelar Budaya Wanurejo, Ganung Hariyanto (40).
Ganung menuturkan, pisowanan 99 merupakan upacara adat menyatukan 9 air dari 9 dusun yang ada di Wanurejo yakni Barepan, Tingal Wetan, Tingal Kulon, Ngenthak, Brojonalan, Bejen, Gedongan, Jowahan, Soropadan.
Baca Juga: Selisik MOSVIA, Sekolah Pendidikan Pangeh Praja di Magelang
"Sudah digelar puluhan tahun, tujuannya agar seluruh masyarakat melebur, rukun makmur dan bermanfaat seperti air yang sudah disatukan ini," ujarnya.
Air yang sudah disatukan tersebut kemudian disanggrahke (diletakkan) di makam Tejokusumo, hingga pisowanan 99 tahun berikutnya.
Nyaris setiap tahun seluruh masyarakat menggelar makan bersama di bawah makam. Tak hanya itu, masyarakat juga turut membersihkan lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: Menyusuri Jejak Hoogere Kweekschool, Cikal Bakal Pendidikan Guru di Magelang
Lebih lanjut, Ganung menuturkan, sebagai puncak perayaan, ribuan masyarakat Wanurejo melakukan kirab atau arak-arakan dari Tourist Information Center (TIC) Borobudur hingga Lapangan Pondok Tingal.
"Sepanjang perjalanan, kesenian khas Magelang khususnya Wanurejo dan Borobudur seperti Gedrug, Brodut dan Dayakan ditampilkan oleh masing-masing desa," pungkasnya.