bakabar.com, MAGELANG - Bangunan yang usianya lebih dari satu abad itu masih berdiri kokoh di pusat kota Magelang. Meski warna putihnya telah memudar, nuansa kolonial Belanda masih begitu terasa di setiap sudutnya.
Tak banyak yang tahu, Gedung yang kini difungsikan sebagai Kantor Dinas Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Magelang itu dulunya adalah Hollandsch Inlandsche Kweekschool atau sekolah untuk pendidikan calon guru bentukan Belanda.
Awal Mula
Pada kisaran 1850-an, Hoogere Kweekschool di Magelang didirikan untuk memenuhi kekurangan guru yang dapat menggunakan bahasa Belanda di Hindia Belanda.
"Berdirinya Hoogere Kweekschool di Magelang sebagai wujud adanya perhatian dari pemerintah terhadap pendidikan di wilayah Magelang yang dikenal sebagai daerah yang strategis," kata Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret, Warto kepada bakabar.com, Selasa (2/5).
Baca Juga: Jejak Langgar Merdeka, Pernah Jadi Toko Ganja Hingga di Bom Belanda
Menurut dia, pendirian sekolah tersebut tidak bisa dipisahkan dari adanya gedung sekolah, guru, murid, kurikulum dan media pembelajaran sebagai pendukung berjalannya proses belajar mengajar.
"Sebelum di Magelang, sekolah pendidikan guru negeri pertama di Nusantara didirikan pada 1852 di Surakarta didasarkan atas keputusan pemerintah 30 Agustus 1851," katanya.
Namun, lanjut dia, sekolah guru di Surakarta tersebut hanya diperuntukkan kalangan priyayi Jawa dengan menggunakan bahasa pengantar Jawa dan Melayu.
"Lalu, Hoogere Kweekschool dipindah dari Surakarta ke Magelang pada 1875 lalu menyusul didirikannya sekolah sejenis," tuturnya.