Info Sejarah

Menyusuri Museum Sudirman, Saksi Terakhir sebelum Wafat Sang Jenderal

Saat mengunjungi museum Sudirman, wisatawan bisa melihat riwayat Jenderal Sudirman mulai dari perjalanan hidup hingga petilasan saat sang pahlawan wafat.

Featured-Image
Museum Jenderal Sudirman nampak depan (Apahabar.com/Arimbihp)

Apahabar.com, MAGELANG - Mengunjungi Kota Magelang, kurang lengkap rasanya jika tak menyusuri jejak sejarah di dalamnya.

Salah satu wisata sejarah yang sayang untuk dilewatkan saat berwisata ke Kota Magelang adalah Museum Sudirman.

Museum Sudirman terletak di dekat pusat kota, tepatnya di Jalan Ade Irma Suryani Nomor C7, Magelang.

Saat mengunjungi museum ini, wisatawan bisa melihat riwayat Jenderal Sudirman mulai dari perjalanan hidupnya hingga petilasan saat sang pahlawan menghembuskan nafas terakhirnya.

Pengelola Museum Sudirman, Ardani saat menjelaskan riwayat Jenderal Sudirman (Apahabar.com/Arimbihp)
Pengelola Museum Sudirman, Ardani saat menjelaskan riwayat Jenderal Sudirman (Apahabar.com/Arimbihp)

"Jenderal Sudirman adalah perwira tinggi Indonesia yang menjadi tokoh di era revolusi nasional," kata Pengelola harian Museum Sudirman, Muhammad Ardani, Sabtu (30/9).

Sosok yang dikenal sebagai panglima perang andal itu lahir pada 24 Januari 1916 di Desa Bodaskarangjati, Purbalingga, Jawa Tengah.

Baca Juga: Melihat Perjalanan Mata Uang Perkebunan di Museum Bank Indonesia

Ayahnya Sudirman bernama Karsid Kartawiradji yang berkerja sebagai mandor tebu pada pabrik gula di Purwokerto. Sedangkan ibunya bernama Siyem.

Jenderal Sudirman mengawali karirnya sebagai guru namun justru dalam perjalanannya sangat diandalkan di bidang militer.

"Setelah agresi militer Belanda ke 2 berakhir sekitar 1948-1949, pemerintah Indonesia menempatkan Sudirman di rumah peristirahatan di Magelang," kata Ardani.

Magelang dipilih sebagai 'rumah pemulihan' Jenderal Sudirman yang sedang sakit tuberkolosis sebab berhawa sejuk dan letaknya tak jauh dari Yogyakarta yang kala itu masih terus bergejolak.

Baca Juga: SMPN 1 Magelang, Saksi Berdirinya MULO lalu Berhenti Akibat G30S PKI

Meski demikian, Ardani menuturkan, belum ada catatan pasti ihwal tanggal pasti tinggalnya Sudirman di Magelang.

"Kalau perawatannya selama sakit di rumah ini kurang lebih 3 bulan, di dampingi 2 dokter pribadi dan isterinya," kata Ardani.

Adapun 2 dokter pribadi yang tinggal untuk mendampingi Jenderal Sudirman yakni Dokter Kusen dan dokter Soemalijo.

Ardani menceritakan, setelah berjuang melawan penyakitnya, Jenderal Sudirman wafat pada hari Ahad, 29 Januari 1950, pukul 18.30 WIB di usia 34 tahun.

Dipan tempat Jenderal Sudirman wafat (Apahabar.com/Arimbihp)
Dipan tempat Jenderal Sudirman wafat (Apahabar.com/Arimbihp)

"Menurut cerita anak cucu dan saksi, sebelum wafat, Jenderal Sudirman sempat memeriksa rapot 7 anaknya, namun belum sempat di tanda tangan sudah kambuh hingga meninggal," jelasnya.

Sehari setelah wafatnya, jenazah Jenderal Sudirman diberangkatkan ke Yogyakarta untuk disemayamkandi Masjid Gede baru kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Semaki.

Baca Juga: Mengenang G30S PKI dan Kiprah Ahmad Yani Sang Juru Selamat Magelang

Sebagai informasi, pada batu nisannya tertulis R (Raden) Soedirman.

Adapun gelar 'Raden' diperoleh Jenderal Sudirman sebab sejak kecil telah diangkat anak oleh Raden Cokrosunaryo, Asisten Wedana (Camat) di Rembang, Purbalingga. 

Sepeninggal Jenderal Sudirman, rumah di Magelang tersebut menjadi museum yang menyimpan berbagai barang peninggalan.

Berbagai benda peninggalan yang berada di Jenderal Sudirman rata-rata masih asli dan pernah digunakan langsung oleh Jenderal Sudirman.

Bahkan, tempat tidur hingga dipan untuk memandikan jenazah Jenderal Sudirman juga masih terawat.

Baca Juga: Laki-laki juga Wajib Cuci Muka dan Pakai Tabir Surya

Selain dipan untuk memandikan jenazah museum juga menyimpan ranjang tempat Sudirman wafat.

"Ranjang, kasur, seprei, kursi, almari (yang tersimpan di kamar Sudirman) itu semua asli," imbuh Ardani.

Tak hanya itu, Ardani menuturkan, di Museum Jenderal Sudirman juga terdapat meja dan kursi tamu, meja makan, serta buffet tempat menyimpan peralatan makan.

Sedangkan koleksi lain yang bisa dilihat pengunjung yakni replika tandu, baju, hingga lukisan yang menggambarkan Jenderal Sudirman saat berperang.

Baca Juga: Susuri Jejak Eks Panti Asuhan Oranje Nassau Berusia 2 Abad di Magelang

Pengunjung yang tertarik untuk melihat, belajar sekaligus berwisata di Museum Sudirman bisa datang Senin hingga Jumat, pukul 08.00 hingga 15.00 WIB.

Menariknya lagi, pengunjung yang datang tidak dikenakan biaya sepeserpun alias gratis.

"Pada bulan-bulan tertentu seperti Hari Pahlawan atau peringatan lahirnya Jenderal Sudirman biasanya kami juga ada event, umum dan pelajar bisa berwisata ke sini," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner