bakabar.com, JAKARTA - Museum Bank Indonesia (MuBI) menggelar pameran temporer uang token bertajuk; Token Perkebunan: Sebentuk Kolonialisasi dalam Uang.
Pameran yang berlangsung dari tanggal 23 Juni hingga 23 Juli 2023 itu digelar di Ruang Tata Pamer Temporer MuBi.
Saat mengunjungi museum tersebut, pengunjung dapat melihat berbagai token di masa perkebunan dan sejarah proses penukarannya.
Baca Juga: Mencicipi Es Kopi Tak Kie di Jakarta: Legendaris Hampir Seabad
Sebagai informasi, token adalah uang khusus yang sempat beredar di Indonesia dan digunakan pada perkebunan Indonesia pada masa penjajahan Belanda di era 1880-an.
Uang token merupakan alat pembayaran dari para pemerintah kolonial kepada pekerja kuli kebun dengan nilai rendah.
Tak hanya nilai tukarnya yang rendah, uang token kala itu hanya berlaku di kawasan perkebunan dan tidak lebih dari bentuk kolonialisasi dalam uang.
Sistem pembayaran menggunakan token tersebut dipopulerkan di luar Sumatera, seperti Jawa, Kalimantan, dan Maluku Utara.
Baca Juga: 5 Film Animasi untuk Dinikmati Bersama Keluarga Saat Long Weekend
Adapun bahan token terbuat dari bahan logam, kertas, kayu, dan bambu dengan nominal dan bentuk yang berbeda. Namun sejak tahun 1911, token perkebunan tak lagi berlaku.
Kepala Departmen Komunikasi BI, Erwin Haryono menuturkan, perjalanan uang token di perkebunan Hindia Belanda sejak dibuat hingga populer itu menjadi inspirasi MuBi untuk mengemas sebuah pameran temporer seputar uang token.
"Pameran ini menampilkan periodisasi koleksi uang token Hindia Belanda dari tahun 1800-an hingga menjelang kemerdekaan,” kata Erwin, Minggu (23/7).
Erwin mengatakan, pameran tersebut cocok dikunjungi pelajar hingga masyarakat umum, agar mengenal, tahu, dan paham sejarah uang perkebunan di Indonesia.
Baca Juga: Ketep Summit Festival Hadirkan Wisata Seni dan Alam Magelang
"Terlebih ini musim libur sekolah, jadi momentum yang sesuai, bisa jadi alternatif wisata edukasi saat liburan," tuturnya.
Di Museum BI, terdapat beberapa koleksi uang token perkebunan masa pemerintahan Hindia Belanda. Di antaranya token Jelok Dalam, Nehmung Poeloe Radja, Tanah Radja, Tjinta Rajda Estate, Srinagar Tjirohani (Cimahi, Jawa Barat).
Bukan hanya itu, MuBi juga menampilkan koleksi uang perkebunan Sandakan, Bedagei Deli, Soengei Boenoet (Asahan), Tanjong Kuba Sumatra, Soember Doeren (Pasuruan Jawa Timur), Rimboen (Deli), Kedang Melayu Simpang Tiga.
Bagi pengunjung yang ingin melihat pameran tersebut, bisa datang ke MuBi setiap hari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
Tidak dikenakan biaya untuk mengunjungi pameran tersebut, namun pengunjung wajib membeli tiket untuk masuk ke kawasan Museum Bank Indonesia dengan membayar Harga Tiket Masuk (HTM) sebesar Rp 5.000 saja.