Gedung Bersejarah

Menyusuri Jejak SMA Van Lith, Sekolah Katolik Tertua di Indonesia

Sebelum menjadi seperti sekarang, awalnya, SMA Van Lith adalah sekolah calon katekis yang didirikan pada 1896

Featured-Image
SMA Vanlith yang menjadi bangunan Cagar Budaya (Apahabar.com/Arimbi)

bakabar.com, MAGELANG - Magelang adalah kawasan yang memiliki berbagai cerita sejarah berkembangnya kolonialisme dan misi penyebaran agama.

Hal itu dibuktikan dengan adanya salah satu sekolah Katolik tertua di Indonesia yakni SMA Van Lith yang berada di Munthilan.

Sesuai namanya, sekolah tersebut dibangun oleh Pastor Misionaris yang diutus ke Hindia Belanda untuk mengembangkan misi agama dan pendidikan yakni Romo Fransiskus Georgius Josephus van Lith.

"Sebelum menjadi seperti sekarang, awalnya, SMA Van Lith adalah sekolah calon katekis yang didirikan pada 1896," kata pegiat sejarah sekaligus masyarakat setempat, Wardoyo (35).

Baca Juga: Menyusuri Gereja Santo Ignatius Magelang yang Usianya Lebih 100 Tahun

Sebagai informasi, katekis adalah pengajar agama profesional di dalam Gereja Katolik. 

Seiring berjalannya waktu dan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan lainnya, sekolah calon katekis tersebut diubah statusnya oleh Romo Vanlith pada 1900 menjadi Kweekschool-A atau sekolah khusus guru.

Perkembangan Kweekschool-A yang pesat akhirnya menarik perhatian pemerintah kolonial.

"Melihat muridnya yang semakin banyak, pada 1904 pemerintah kolonial kemudian memberikan bantuan untuk Kweekschool-A," jelasnya.

Bantuan tersebut ternyata cukup berdampak dan membuat sekolah tersebut bertambah banyak siswanya, khususnya dari kalangan masyarakat pribumi.

Banyaknya murid pribumi di Kweekschool-A membuat para pengurusnya mencetuskan gagasan untuk membuat Kweekschool-B.

"Perbedaannya yakni Kweekschool-A menggunakan bahasa pengantar dengan bahasa lokal, sedangkan Kweekschool-B menggunakan bahasa Belanda," imbuhnya.

Baca Juga: Sejarah Gereja Bethany Surabaya yang jadi Lokasi Natal Nasional 2023

Selain muncul ide tersebut, pemerintah juga melakukan penguatan hukum untuk Kweekschool sehingga pada 1906 didirikan yayasan bernama Romasche Catholic (RC) Kweekschool te Moentilan.

RC adalah cikal bakal yang menjadi pengelola pendidikan guru di Muntilan, Mendut dan Ambarawa dengan sekolah-sekolah latihannya.

Namun, pada 1910 pemerintah mengubah RC menjadi Kolese Xaverius dengan Romo Merteens sebagai rektor pertamanya.

Berbagai pendidikan diberikan Kolose Xaverius untuk para siswa didiknya, dari sisi formal maupun non formal.

Kolase Xaverius juga pelajaran tambahan seperti olahraga dan menyanyi untuk para siswanya.

"Ada juga pembentukan watak, karakter dan moralitas tiap-tiap muridnya," kata Wardoyo.

Bahkan, Kolase Xaverius juga mencetak pemimpin-pemimpin gereja dari sekolah yang ia dirikan.

Baca Juga: Candi Mendut, Sejarah Peninggalan Buddha Sejak Abad ke-9

Perjalanan Kolase Xaverius akhirnya berbuah manis, hingga 25 Juni 1912, Kweekschool Muntilan mendapat pengakuan status disamakan dari pemerintah kolonial Belanda. 

Hingga saat ini, kompleks sekitar sekolah Van Lith juga ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya oleh Pemerintah Indonesia.

Editor


Komentar
Banner
Banner