Abusive Relationship

Menyembuhkan Diri setelah Keluar dari Abusive Relationship

Menyembuhkan diri dari sikap kasar (abusive) seseorang memang tidak mudah. Banyak penyintas mengaku masih terus trauma.

Featured-Image
Menyembuhkan Diri Dari Abusive Relationship atau Kekerasan Dalam Hubungan Toxic. Foto: dok. shsinc.org

bakabar.com, JAKARTA - Menyembuhkan diri dari sikap kasar seseorang (abusive) memang tidak mudah. Banyak penyintas mengaku masih terus trauma.

Abusive Relationship adalah perilaku kekerasan dalam suatu hubungan. Tindakan ini digunakan untuk menunjukkan kekuasaan dan kendali terhadap pasangan, bahkan pada mantan.

Bentuk kekerasan itu bisa berupa kekerasan pada emosi, fisik, verbal, seksual, juga finansial.

Seseorang yang berhasil keluar dari hubungan yang abusive, artinya telah mengambil satu langkah terpenting untuk proses penyembuhan.

Dilansir Psych Central, tidak ada waktu yang pasti untuk seseorang pulih, karena tiap pengalaman yang dirasa seorang penyintas akan berbeda.

Berikut beberapa cara melakukan pemulihan untuk seorang penyintas kekerasan dalam hubungan.

Memberikan batasan

Berikan batasan setelah keluar dari hubungan kekerasan tersebut. Mempertimbangkan untuk melakukan pembatasan secara digital akan membantu Anda keluar dari mantan yang berpotensi melakukan teror pada Anda. 

Baca Juga: Kenali Hormon Bahagia dan Cara Aktivasinya, Demi Kesehatan Mental

Melakukan detox sosial media sangat dianjurkan untuk menyegarkan kembali diri dan pikiran.

Prioritaskan Pemulihan Diri

Melakukan self-care dan self-love sangatlah penting.Melakukan hal yang disukai seperti hobi adalah salah satu cara untuk menyembuhkan diri setelah keluar dari hubungan toxic tersebut.

"Gunakan waktu bebasmu untuk fokus pada hal-hal yang membangun kepercayaan diri dan membantu mendapatkan ketenangan emosional," ujar Gross, seorang ahli dalam kekerasan rumah tangga dan founder Courageous SHIFT.

Memberikan Afirmasi pada Diri

Gross mengatakan untuk terus mengingatkan diri sendiri bahwa tindakan tersebut bukan kesalahan kita. Memberikan ucapan penyemangat untuk diri sendiri merupakan satu hal yang bisa dilakukan untuk memberikan kekuatan secara mental.

"Harus selalu diingat, bahwa setiap orang pantas mendapatkan huungan yang sehat, dimana mereka merasa dicintai, dihormati dan dihargai," ucapnya.

Ilustrasi Kekerasan Seksual
ILUSTRASI: Pelecehan seksual. ANTARA/Ist/am.

Mengedukasi Diri tentang Kekerasan

Pengalaman adalah guru kehidupan, walau pengalaman kekerasan yang dialami membuat trauma mendalam, namun hal ini dapat menjadikan pembelajaran di kemudian hari sebagai pertahanan untuk tidak terjebak dalam situasi yang sama.

Memiliki Support Sistem yang Kuat

Memiliki support system atau dukungan dari orang terdekat dapat membantu seorang penyintas merasa lebih kuat dalam proses penyembuhan.

"Support system yang terhebat dapat mencakup keluarga, teman, terapis, dan komunitas yang ditemuinya," ujar Gross.

Seseorang yang mengalami hubungan kekerasan seringkali mengisolasikan dari keluarga dan kerabat terdekat. Jadi akan sangat bagus ketika mereka dapat mendekatkan diri dengan orang terdekat dan membangun emosional dan perasaan yang lebih positif.

Meminta Pertolongan Profesional

Jika merasa pemicu tersebut belum sembuh dan membuat hidup terganggu, ada baiknya untuk mempertimbangkan menemui seorang psikolog atau seorang profesional dalam kesehatan mental.

Mengikuti terapi membuat seorang penyintas dapat mengatasi hubungan abusive tersebut, dan mendapatkan dukungan selama proses penyembuhan.

Editor
Komentar
Banner
Banner