bakabar.com, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini menangis pecah akibat mengungkit keluarga yang tewas akibat kemiskinan dan buruknya kondisi tempat tinggalnya.
Risma menyebut keluarga prasejahtera sebagai pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) yang menderita sakit, tak tertolong sehingga meninggal dunia.
Hal ini disampaikan Risma saat meresmikan Rumah Susun Sentra Mulia Jaya Jakarta, Jumat (31/3) yang dibangun bersama Kementerian PUPR untuk PPKS agar dapat mandiri dan berpenghasilan sendiri.
Baca Juga: Mensos Risma 'Bokek' Tak Mampu Bantu Korban Gagal Ginjal Akut
“Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden dan Bapak Menteri PU, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” kata Risma.
Ia menerangkan bahwa keluarga PPKS yang tewas semula bermukim di kolong jembatan dekat kantor Kemensos yang menderita dan mengalami masalah sosial.
Keluarga tersebut ditawarkan untuk tinggal di balai milik Kemensos, karena pada saat itu belum ada program untuk pembangunan rumah susun untuk PPKS.
Baca Juga: DPR Cecar Bansos Rp500 T, Mensos Risma: Aku Enggak Tahu
Namun ibu dari keluarga tersebut menolak dipindahkan ke balai Kemensos karena memiliki anak perempuan yang sedang sakit keras. Sebab anak tersebut ternyata mengidap HIV/AIDS akibat diperkosa di kolong jembatan.
“Tidak lama itu tinggal di balai, kita bawa ke rumah sakit, kondisinya berat. Akhirnya sekarang meninggal dunia. Saya bayangkan kalau anak saya tinggal di kolong jembatan,” ujar Risma.
Dengan terwujudnya program Rumah Susun untuk PPKS, ia mengeklaim pemerintah memberikan ruang untuk PPKS bermukim. Rumah Susun Sentra Mulya Jaya Jakarta berada di Komplek RPTC Bambu Apus Jakarta Timur yang ditujukan untuk pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS).
Baca Juga: Kemensos Bantu PMKS Dapatkan Rusun di Jakarta Timur
Mensos Risma mengatakan rumah susun tersebut merupakan bangunan kedua yang diresmikan untuk penerima manfaat, setelah sebelumnya meresmikan Rumah Susun Sentra Terpadu Pangudi Luhur di Bekasi.
Bangunan rumah susun tersebut terdiri dari lima lantai dengan jumlah sebanyak 93 kamar. Jumlah calon penghuni rumah susun sebanyak 76 keluarga atau 259 jiwa.