bakabar.com, JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengelak dan mengaku tidak tahu saat dicecar Komisi VIII DPR perihal anggaran jumbo Rp500 triliun yang dialokasikan untuk bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat.
Semula, anggota DPR RI Komisi VIII John Kenedy Aziz mempertanyakan dana bansos tersebut kepada Mensos Risma dalam rapat kerja Kementerian Sosial bersama Komisi VIII, Rabu (8/2).
"Yang viral sekarang adalah tentang dana bansos sebesar Rp500 triliun ini mungkin kesempatan ibu untuk mengklarifikasi, karena saya sendiri ada kawan-kawan wartawan menyakan kepada saya tentang konteks itu," tanya John.
Kemudian, eks Wali Kota Surabaya ini mengaku tidak mengetahui sisa anggaran yang dikantongi Kemensos. Sebab ia hanya mendapat anggaran Rp74 tiliun di 2023.
"Nggak, iya cuman segitu sekarang ini tahun 2023, Rp74 triliun. Aku sisanya nggak tahu," jawab Risma.
Ia menambahkan bahwa dana bansos yang sempat meramaikan jagat media sosial tak dihabiskan untuk program rapat, seminar dan study banding saja. Meskipun program itu membahas tentang kemiskinan.
Bahkan Risma mengeklaim telah melarang seluruh jajaran Kemensos untuk menyelenggarakan acara di hotel demi menghemat anggaran.
"Boleh ditanya seluruh staf ku sejak aku jadi Mensos itu tidak boleh acara di hotel. Bahkan kemarin ada tamu dari Asia Pasifik, ada advisor Presiden Joe Biden itu kami (bertemu) di kantor. Karena saya tahu kami harus menghemat supaya kita bisa memberikan bantuan pada masyarakat sebanyak-banyaknya," jelasnya.
Risma pun menyebut bahwa isu Rp500 triliun itu bukan merupakan alokasi untuk program Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan minyak goreng. Sebab ia hanya mengantongi Rp74 triliun untuk alokasi 2023.
"Jadi soal Rp500 triliun, itu yang katanya BLT, BLT migor (minyak goreng), itu total Rp91 triliun. Jadi kalau 2023 itu nggak ada BLT BBM dan migor, jadi tinggal Rp74 triliun," pungkasnya.