Kebakaran Smelter

Menperin Akui Perbedaan Budaya Picu Kecelakaan Kerja di Smelter

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengakui perbedaan budaya berpotensi menjadi pemicu seringnya terjadi kecelakaan kerja di smelter di kawasan PT

Featured-Image
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: Kementerian Perindustrian

bakabar.com, JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengakui perbedaan budaya berpotensi menjadi pemicu seringnya terjadi kecelakaan kerja di smelter di kawasan PT IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Perbedaan budaya tersebut melingkupi perbedaan karakter antar pekerja China dengan pekerja lokal. Termasuk salah satu yang paling mendasar perbedaan bahasa.

"Proses pergantian tenaga kerja asing, sesuai dengan durasi kontrak itu biasanya tidak berjalan dengan baik. Pana para pekerja baru yang datang ke Indonesia itu belum sepenuhnya atau barangkali belum sama sekali memahami kondisi di lapangan," katanya seperti dilansir Antara, dikutip Kamis (4/1).

Baca Juga: Ledakan Smelter Morowali Terus Berulang, Menperin Siapkan Sanksi

Agus menerangkan pemerintah serius mendorong dilakukan terjadinya perbaikan tata kelola industri smelter, khususnya yang berasal dari China.

Dalam pertemuan dengan Menteri Industri China beberapa waktu lalu, Menperin juga telah menyampaikan agar ada perbaikan tata kelola dari industri smelter China yang ada di Indonesia.

Terlebih, mayoritas proyek smelter di Morowali mayorutas dikerjakan oleh BUMN China. Topik tersebut yang menurutnya menjadi bahan pembicaraan dengan Menteri Perindusrian China.

"Jadi tanggung jawab dari pemerintah itu juga masih sangat besar," imbuhnya.

Baca Juga: Bos PT IMIP Bungkam soal Kecelakaan Kerja di Smelter ITSS Morowali

Guna mendukung perbaikan tata kelola, sekaligus mengurangi insiden serupa di industri tersebut, Kemenperin pun terus melakukan penguatan pengawasan dan pengendalian (wasdal) terhadap perusahaan-perusahaan smelter nikel asal China.

Penguatan wasdal sejatinya belum diterapkan sepenuhnya karena merupakan program baru. Namun, industri smelter akan menjadi industri prioritas penguatan wasdal karena banyaknya insiden kecelakaan kerja yang terjadi.

"Di pertengahan 2023 lalu kami memperkuat pilot project wasdal karena ini belum diterapkan sepenuhnya. Kami akan laksanakan uji coba mulai bulan ini, dan yang kita targetkan pertama adalah industri smelter ini karena jadi bagian prioritas yang kita sepakati Februari tahun lalu untuk dilakukan," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner