Relax

Menolak Perempuan Dianggap Perhiasan, Polwan Jeanne Mandagi Buktikan Jadi Jenderal Pertama di Indonesia

apahabar.com, JAKARTA – Tepat di hari ini, Kamis (1/9/2022), jajaran polisi wanita (polwan) di Indonesia merayakan…

Featured-Image

Karier Cemerlang Sedari Awal

Tak berselang lama usai diangkat menjadi polwan, Jeanne langsung dipercaya mengemban tugas sebagai Kepala Seksi Hukum Polda Maluku. Lalu, berturut-turut menjabat Asisten V, Oditur, dan Hakim Polri di Polda Maluku hingga 1969.

Setahun setelahnya, tepatnya pada 1970, Jeanne menjabat sebagai Kasi Binapta Polda Metro Jaya. Kemudian, dilanjutkan dengan menjadi Hakim Mahkamah Militer wilayah Jakarta-Banten.

Meski sudah 'mencicipi' berbagai posisi, Jeanne nampaknya masih haus akan ilmu terkait kepolisian dan kenegaraan. Sampai akhirnya, pada 1974, dia mengikuti kursus United Nations Regional Course on the Control of Narcotics. Setahun setelahnya, dia mulai memperdalam masalah drug law enforcement di Washington, Amerika Serikat.

Posisi demi posisi terus dia jajaki, hingga dirinya dipercaya menjadi Kepala Divisi Penerangan Polri, atau kini bernama Divisi Humas Polri pada 1989. Dua tahun setelahnya, pada 1991, Jeanne akhirnya pecah bintang.

Dia mendapatkan kenaikan pangkat perwira tinggi, yaitu brigadir jenderal (brigjen) dengan satu bintang di pundak. Pangkat baru tersebut mengukuhkan Jeanne sebagai jenderal polisi wanita pertama di Indonesia.

Optimis Bisa Menjadi Jenderal Polwan

Uniknya, sebelum dilantik menjadi jenderal, ternyata Jeanne memang sudah memiliki harapan besar untuk meraih bintang di pundak. Hal ini sebagaimana dia ungkapkan dalam sebuah wawancara di Mabes Polri pada 28 September 1990 silam.

Kala itu, dia berkata, "Ini juga berarti harapan dan kesempatan bagi wanita ABRI lainnya untuk meraih pangkat jenderal makin terbuka." Jeanne agaknya yakin bahwa sederet prestasi yang dia raih bisa menghantarkannya untuk menyandang gelar jenderal.

Adapun beberapa pencapaian terbesar semasa perjalanan kariernya, antara lain menghasilkan perangkat lunak berupa petunjuk pelaksanaan tugas bagi jajaran Dispen Polri dan membentuk sebuah Yayasan Permadi Siwi sebagai pusat rehabilitasi pecandu narkotika.

Akhir Perjalanan Jeanne

Jeanne mengembuskan nafas terakhirnya pada 7 April 2017 di usia 80 tahun. Sebelum berpulang ke pangkuan Tuhan, dirinya pernah mengungkapkan alasannya ingin menjadi polwan.

"Saya melihat tugas utama polisi adalah melindungi masyarakat dari kejahatan. Suatu tugas untuk kebaikan dan yang menarik adalah banyak tantangannya, tidak membosankan. Seperti juga profesi wartawan, polisi sering bertemu dengan banyak orang dengan berbagai kepribadian dan tingkah lakunya. Hal itu mempengaruhi saya mengambil keputusan jadi Polwan." (Nurisma)



Komentar
Banner
Banner