bakabar.com, JAKARTA - Calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dijadwalkan mengikuti fit and proper test secara terbuka pada hari ini, Jumat (2/12). Berdasarkan agenda yang dibagikan komisi I DPR RI, tes tersebut bakal dilaksanakan secara terbuka pada pukul 13.00 WIB.
Setelah agenda tes selesai, Komisi I DPR RI selanjutnya akan berkunjung ke rumah pria yang kini masih menjabat selaku Kepala Staf TNI AL itu, untuk melakukan verfikasi faktual. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk melihat secara langsung aktivitas sang calon Panglima TNI, termasuk kehidupan pribadinya.
Baca Juga: Alasan Presiden Jokowi Pilih Calon Panglima TNI Dari KSAL
Menyoal kehidupan pribadinya, Yudo Margono memiliki seorang istri bernama Veronica Yulis Prihayati. Ia pun dikenal sebagai seorang perwira menengah Polri (AKBP) dan juga menjabat sebagai Ketua Umum Jalasenastri.
Pria yang hobi nonton wayang kulit ini juga memiliki tiga orang anak, yakni Novendi Wira Yoga, Ditya Wira Adibrata, dan Noval Wira Abiyuda.
Baca Juga: Peluang Tiga Matra Jadi Panglima TNI, Prabowo: Kita Yakin yang Terbaik
Pria yang lahir di Madiun, Jawa Timur, pada tahun 1965 tersebut, merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) ke-33 pada 1988. Setelah lulus dari Akademi Angkatan Laut, Yudo mengawali kariernya di kapal perang. Saat itu, Yudo Margono dipercaya menjadi Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332 (1988), Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364.
Pada awal karier militernya, Yudo mengikuti berbagai pendidikan militer sejak tahun 1900-an. Beberapa di antaranya Kursus Koordinasi Bantuan Tembakan (Korbantem) (1989), Kursus Perencanaan Operasi Amphibi (1990), Kursus Pariksa (1992), Pendidikan Spesialisasi Perwira (Dikspespa)/Kom Angkatan 6 (1992-1993), Pendidikan Lanjutan Perwira (Diklapa) ll/Koum Angkatan 11 (1997-1998), Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) A-40 (2003), Sesko TNI A-38 (2011), dan Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas) Rl PPRA A-52 (2014).
Baca Juga: 5 Prajurit Diperiksa Terkait Tragedi Kanjuruhan, Panglima TNI: Empat Mengaku
Tidak hanya aktif di bidang Pendidikan militer, Yudo juga pernah mengenyam pendidikan sebagai mahasiswa S1 ekonomi manajemen pada 2014, dilanjutkan S2 jurusan manajemen.
Kariernya terus melesat. Yudo Margono dipercaya menjadi Komandan KRI Pandrong 801, Komandan KRI Sutanto 877, Komandan KRI Ahmad Yani 351, Komandan Lanal Tual (2004-2008), Komandan Lanal Sorong (2008-2010).
Kemudian pada 2010, Yudo Margono menjabat sebagai Komandan Satkat Koarmatim. Ia kemudian ditunjuk menjadi Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) pada periode 2017-2018.
Selanjutnya ia dipercaya sebagai Panglima Komando Armada I (Pangkoarmabar sebelumnya) yang menduduki wilayah laut Indonesia bagian barat (2018-2019).
Salah satu keberhasilan Yudo adalah penemuan black box atau kotak hitam Lion Air yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, pada 2018 lalu.
Atas kinerjanya itu, Yudo ditunjuk sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, yang merupakan komando utama operasi Markas Besar Tentara Nasional Indonesia pada periode 2019-2020.
Saat menjabat sebagai Pangkogabwilhan I dengan pangkat bintang tiga Yudo mampu meredam ketegangan di wilayah Natuna, Kepulauan Riau, karena adanya pelanggaran oleh kapal nelayan Tiongkok pada 2020.
Bahkan, Yudo juga terlibat aktif dalam penanganan Covid-19 yang melanda Indonesia pada Maret 2020. Terutama dalam hal pemulangan warga negara Indonesia (WNI) dari Tiongkok ke Tanah Air dan pembangunan rumah sakit darurat untuk pasien Covid-19 di Pulau Galang dan Wisma Atlet.
Baca Juga: Jokowi Tunjuk KSAL Yudo Margono Jadi Calon Panglima TNI
Dengan prestasinya itu, Yudo kemudian dipercaya untuk mengemban sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) untuk menggantikan Laksamana TNI Siwi Sukma Adji yang memasuki masa pensiun pada 2020.
Baru-baru ini, Yudo diusulkan Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal pengganti Andika Perkasa yang purnatugas akhir Desember 2022. Pemilihan Yudo sebagai calon panglima TNI merupakan momen tersendiri bagi TNI Angkatan Laut mengingat selama 2 periode Jokowi menjabat sebagai presiden Republik Indonesia, ini kali pertama Angkatan Laut dipilih sebagai calon panglima TNI.