kasus penganiayaan

Kata Panglima TNI Soal Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud

Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah dianiaya dan mengalami kekerasan oleh oknum TNI. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto  buka suara

Featured-Image
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Agus Subiyanto (foto:apahabar.com/dianfinks)

bakabar.com, JAKARTA - Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah dianiaya dan mengalami kekerasan oleh oknum TNI. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto buka suara.

Kata dia, Komandan Kodim 0724/Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo sudah menindaklanjuti masalah tersebut serta memberikan santunan kepada korban.

"Jadi itu Dandim sudah berikan pernyataan ya tentang kejadian yang di Boyolali itu. kemudian Dandim juga sudah melakukan langkah-langkah, memberikan santunan dan sebagainya" ujar Jenderal Agus, Senin (1/1).

Namun, Agus enggan memberikan keterangan terkait proses tindaklanjut dari belasan onkum TNI yang diduga melakukan tindak kekerasan tersebut.

Baca Juga: Minta Kasus Tuntas, Korban Penganiayaan TNI Boyolali Kembalikan Bingkisan

"Saya rasa itu ranahnya Bapak KSAD (Jenderal TNI Maruli Simanjuntak) ya. Bapak ksad sudah memerintahkan satuan terkaitnya untuk menangani masalah itu," jelasnya. 

Seperti diketahui. 7 orang relawan Ganjar-Mahfud dianiaya sejumlah anggota TNI saat di jalanan.

Peristiwa itu terjadi di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408, Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali, Sabtu (30/12).

Sebelumnya, Capres Ganjar Pranowo menjenguk relawannya yang dianiaya anggota TNI di Boyolali. 

Baca Juga: Relawannya Dianiaya TNI, Ganjar: Jangan Main Hakim Sendiri!

Pasangan dari cawapres Mahfud MD itu tegas, bahwa TNI tak boleh main hakim sendiri. 

"Kalau ada yang melanggar, kasih ke aparat. Enggak main hakim sendiri," kata Ganjar usai menjenguk di RSUD Pandan Arang Boyolali, Minggu (31/12).

Dia mengatakan bahwa pihaknya akan mengurus kasus ini sampai tuntas. Mereka juga sudah berkoordinasi dengan Panglima TNI, Kasad, dan Pangdam.

"Tidak boleh mengatasnamakan apa pun dengan semena-mena. Kami akan urus itu," tegas Ganjar.

Editor
Komentar
Banner
Banner