bakabar.com, MAGELANG - Embung Bansari di Lereng Gunung Sindoro menyajikan pemandangan gunung sekaligus hamparan perkebunan hijau serta udara yang sejuk.
Hari libur selalu identik dengan jalan-jalan ke tempat wisata. Biasanya destinasi wisata yang menjadi favorit pengunjung adalah wilayah pegunungan dan embung karena memiliki pemandangan indah serta udara sejuk.
Jika berkunjung ke Embung Bansari di lereng gunung Sindoro, maka wisatawan akan mendapatkan keduanya.
Embung Bansari di lereng gunung Sindoro menyajikan pemandangan gunung sekaligus hamparan perkebunan hijau serta udara yang sejuk.
Penampungan air milik warga seluas 1,5 hektar yang terletak di Desa Bansari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung itu menjadi primadona wisata.
Sebab, dari lokasi berketinggian 1.300 meter di atas permukaan air laut (MDPL) tersebut, pengunjung bisa melihat kerlip lampu kapal dari laut Jawa di sisi utara kala malam hari.
Baca Juga: Kolam Cinta, Berenang di Mata Air Alami Kaki Gunung Sindoro
Tak hanya itu, pengunjung juga bisa mamandang sembilan gunung sekaligus yakni Sindoro, Sumbing, Merbabu, Merapi, Andong, Telomoyo, Ungaran, Prau, dan Muria.
Tak hanya itu, saat libur tiba, banyak pengunjung menjadikan Embung Bansari sebagai tempat camping favorit.
Bagi pengunjung yang ingin datang dan menikmati pemandangan di Embung Bansari, hanya perlu membayar retribusi masuk sebesar Rp5.000 saja.
Akses masuk menuju Embung Bansari juga mudah dan bisa diakses menggunakan motor atau mobil pribadi.
Meski demikian, belum ada kendaraan umum yang melalui Embung Bansari karena letaknya yang berada di lereng Gunung Sindoro.
Warga setempat yang juga penjaga Embung Bansari, Widodo (56) mengatakan, selain menjadi destinasi wisata, lokasi tersebut menjadi tabungan penyimpanan air warga.
"Untuk pengairan sawah dan ladang, diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 2020," kata Widodo saat di Embung Bansari, Rabu (26/7).
Baca Juga: Sejarah Candi Pringapus, Penjaga Mata Air Lereng Gunung Sindoro
Widodo mengaku, keberadaan Embung Bansari sangat membantunya dan masyarakat sekitar dari sisi membuka lapangan kerja, sekaligus menghidupi pengairan tani.
Sementara itu, pengunjung asal Jakarta, Sayuti (35) yang datang bersama keluarganya mengaku kagum dengan indahnya pemandangan di Embung Bansari.
"Tiket masuknya juga murah, pemandangan seperti ini tidak bisa saya temukan di Jakarta, jadi sangat istimewa," tuturnya.
Sayuti mengatakan, jika ada kesempatan, ia ingin mencoba camping di Embung Bansari bersama keluarganya.
"Soalnya kemarin belum tau kalau bisa untuk ngecamp, tiket camp juga cuma Rp10.000, next liburan mau coba lagi," kata Sayuti.