bakabar.com, BANJARMASIN - Aksi mahasiswa Politeknik Tanah Laut (Politala) di sektor lingkungan patut diacungi jempol.
Mengangkat tema 3R Paper, mereka sukses "menyulap" limbah kertas menjadi pundi-pundi rupiah.
Mahasiswa Politala, Firda Adelia membeberkan cara daur ulang limbah kertas tersebut.
Pertama-tama, kata Adelia, limbah kertas dikumpulkan dan dipotong kecil. Selanjutnya, kertas diblender dengan air bersih hingga halus.
"Sekitar 1 sampai 2 menit, tergantung kertas yang dimasukkan dalam blender," ucap Adelia saat ditemui bakabar.com dalam acara lomba Daur Ulang Sampah yang dilaksanakan Kopma Uniska, Sabtu (3/8).
Langkah berikutnya, jelas Adelia, kertas ditaruh ke tempat sementara. Tak lupa, wadah tetap diisi air bersih dan pewarna pakaian sesuai pesanan. Lalu, dilakukan proses pencampuran sejumlah komponen.
Kemudian, produk dari bahan kertas dicetak kembali menggunakan saringan. Berikutnya, keringkan air pakai spon, sebelum lanjut memanaskan di bawah sinar matahari.
"Tergantung panasnya, kalau di dalam ruangan kita pakai oven," katanya.
Setelah melewati semua langkah, hasil olahan limbah kertas bisa dihiasi dan digunting. Bentuknya dipercantik, sebelum dipasarkan. Mereka menjual dengan harga berkisar Rp 500-1.000 per satuan.
"Buat hadiah, kartu ucapan dan weeding organizer (WO) biasanya orang membeli," tuturnya.
Sementara itu, Dewan Juri dari Akademisi Uniska, Prihatini Ade Mayvita mengatakan kegiatan Daur Ulang Sampah ini merupakan langkah kreatif yang dilaksanakan mahasiswa. Mereka bisa berkreasi untuk memanfaatkan limbah yang ada di lingkungan sekitar.
"Penilaiannya inovasi, keunikan dan ekonomis dari produknya. Nilai ekonomis ini bisa dijual, sehingga mencetak generasi yang berwirausaha," ujarnya.
Di waktu bersamaan, Ketua Kopma Uniska, Ridhoni bilang, kegiatan daur ulang sampah ini bertujuan untuk mengedukasi dan mengasah keterampilan siswa serta mahasiswa.
"Kedepannya peserta lebih banyak dan bisa jadi ajang kreativitas nasional," pungkasnya.
Sekedar diketahui, kegiatan yang diikuti 30 siswa tingkat SLTA sederajat dan mahasiswa se Kalsel ini mengambil tema "Meningkatkan Kreativitas serta Mendukung Gerakan Go Green dengan Mendaur Ulang Sampah Demi Terwujudnya Ekonomi Kreatif".