bakabar.com, PELAIHARI - Sebanyak 50 Siswa SMP 2 Kintap mengikuti pelatihan pembuatan ecobrick. Ecobrick merupakan metode daur ulang plastik dengan cara memadatkan plastik bekas ke dalam botol plastik hingga menjadi bata yang kuat.
Para siswa diajarkan tentang teknik dan proses pembuatan ecobrick serta manfaatnya dalam mengurangi jumlah plastik yang berakhir di lahan pembuangan sampah.
Dimana para pengajar ini sengaja dihadirkan PT Arutmin Indonesia Tambang Kintap dan PT Darma Henwa dalam melaksanakan program "Environmental Goes To School" dalam bingkai Hari Lingkungan Hidup.
Inputnya meningkatkan kesadaran siswa akan dampak negatif penggunaan plastik sekali pakai terhadap lingkungan dan mendorong siswa untuk mengambil tindakan nyata.
"Kami berkomitmen untuk berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Melalui program 'Environmental Goes To School'. Kami berharap dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif generasi muda dalam melawan polusi plastik," kata Ketua Pelaksana Hari Lingkungan Hidup Arutmin Kintap, Tahmzez Nur Anom, Kamis (22/6/2023).
Ia bilang Ecobrick adalah salah satu cara praktis yang dapat dilakukan oleh setiap individu untuk ikut serta dalam menjaga keberlanjutan planet.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mengubah perilaku siswa serta mendorong mereka untuk menjadi agen perubahan dalam menjaga lingkungan.
Arutmin Indonesia berencana untuk terus melaksanakan program-program serupa dan berkolaborasi dengan masyarakat serta lembaga pendidikan dalam upaya perlindungan lingkungan di masa mendatang.