Apahabar.com, MAGELANG - Situs Plandi yang terletak di Desa Pasuruhan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menjadi peninggalan bercorak Hindu di antara Candi Buddha.
Tak hanya Candi Borobudur, Ngawen dan Pawen yang sudah tersohor, Magelang juga memiliki situs-situs sejarah seperti Plandi yang belum banyak dikunjungi.
Situs Plandi berjarak hanya kurang lebih 8 kilometer dari kawasan wisata Candi Borobudur.
Namun, berbeda dengan Candi Borobudur, Situs Plandi memiliki karakter bangunan Hindu.
Baca Juga: Candi Gondosuli Temanggung, Wisata Sejarah di Tengah Perkampungan Warga
Menurut Haryanto (40), warga setempat yang juga bergerak sebagai pemerhati budaya, Situs Plandi sudah pernah di ekskavasi Dinas Purbakala pada Oktober 2019 silam.
Sebagai informasi, ekskavasi adalah pembongkaran, pemrosesan dan pencatatan sisa-sisa arkeologis yang dilakukan para ahli dan dinas terkait.
"Saat ditemukan pertamakali bentuknya gundukan tanah, ada yoni di atasnya," kata Haryanto, Selasa (18/1).
Tak jauh dari tempat itu, ditemukan pula bangunan berupa penampungan air atau bak, yang terbuat dari batu bata tebal.
Menurut para ahli, bangunan tersebut diduga pernah menjadi tempat pemujaan Agama Hindu.
Tak cuma situs, peneliti juga sempat menemukan prasasti yang kini dirawat di Dinas Purbakala.
Ditinjau dari strukturnya, Situs Plandi disebut peninggalan hindu karena struktur bangunannya yang cenderung tegas dan runcing.
Baca Juga: Penasaran Naik ke Struktur Candi Borobudur? Begini Cara Booking Tiketnya
Yoni dengan ukuran 120 x 111 cm di situs Plandi mempunyai cerat menghadap ke utara.
Namun sayang, tinggi Situs Plandi belum diukur karena sebagian strukturnya masih terpendam.
Situs Plandi juga memiliki hiasan bawah cerat berupa pahatan garuda berada di atas punggung kura-kura.
Baca Juga: Jelajah Purba, Naik Motor Keliling Situs Purbakala di Kaki Gunung Argopuro-Raung
Keunikan lain dari Situs Plandi yakni adanya cerita tutur masyarakat yang menyebut air dari Yoninya bisa menyembuhkan penyakit.
"Suatu ketika ada anak di sini, usianya kurang lebih 10 tahun, sakit mata tak kunjung sembuh, lalu disarankan untuk ditetesi air dari Yoni di Situs Plandi," kata Haryono.
Ternyata, setelah ditetesi air, mata anak tersebut sembuh dan kembali bisa melihat dengan jelas.
"Sejak saat itu, percaya tidak percaya, ada masyarakat yang meyakini kalau air disini bisa untuk pengobatan alternatif," pungkasnya.