Perayaan Unik

Mengarungi Hari Laut Sedunia, “Planet Samudra: Pasang Surut Berubah”

"Nenek moyangku seorang pelaut, gemar mengarung luas samudra, menerjang ombak tiada takut, menempuh badai sudah biasa."

Featured-Image
Ilustrasi Hari Laut Sedunia. Foto: Times.

bakabar.com, JAKARTA - "Nenek moyangku seorang pelaut, gemar mengarung luas samudra, menerjang ombak tiada takut, menempuh badai sudah biasa." Sebait dendang anak-anak besutan Ibu Sud yang menggambarkan keberadaan laut jadi bagian kehidupan kita sejak dahulu kala. 

Sebagai bangsa yang mengakrabi lautan karena tipologi yang didominasi lautan, Indonesia memiliki peran penting menjaga kelestarian laut. 

Setiap tahunnya, untuk menghargai pentingnya laut bagi keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi, maka dicetuskan sebuah perayaan bertajuk Hari Laut Sedunia pada tanggal 8 Juni.

Peringatan yang dikenal sebagai World Oceans Day ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 2009 dan sejak itu telah menjadi perayaan penting di seluruh dunia.

Sejarah Hari Laut Sedunia

Hari laut sedunia pertama kali diusulkan pada Konferensi Bumi di Rio de Janeiro, Brazil pada 1992 silam. Tujuan dari konsep tersebut adalah meningkatkan kesadaran, mendorong aksi nyata, dan berkolaborasi untuk menjaga pentingnya lautan.

Kemudian pada tahun 2002, PBB mengadakan konferensi tentang pembangunan berkelanjutan di Johannesburg, Afrika Selatan. Pada tahun 2003, World Ocean Day Organization diluncurkan untuk mendukung acara yang digelar di seluruh dunia. 

Pada tahun yang sama dihelat 25 acara di 15 negara. Pada tahun 2008, PBB meresmikan 8 Juni sebagai hari laut sedunia melalui resolusi majelis umum 63/111. 

Resolusi ini bertujuan mengakui pentingnya lautan sebagai bagian kehidupan manusia. Lalu mengajak semua negara anggota PBB, organisasi, dan masyarakat sipil untuk merayakan hari laut sedunia di setiap tahunnya.

Saat ini, PBB mencanangkan Dekade Laut Internasional dari tahun 2021-2030 dengan tujuan untuk mempromosikan pengelolaan laut yang berkelanjutan, demi memperkuat kerja sama global dalam bidang kelautan, dan untuk menghargai keanekaragaman hayati laut. Hari Laut Sedunia menjadi salah satu bagian dari kampanye ini.

Planet Samudra: Pasang Surut Berubah

Tema hari laut sedunia 2023 telah diusung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Yaitu ‘Planet Ocean: Tides are Changing’ atau ‘Planet Samudra: Pasang Surut Berubah’. 

Hari Laut Sedunia jadi ajang pengingat betapa pentingnya menghargai peran penting yang dimainkan oleh laut dalam kehidupan kita, seperti menyediakan sumber makanan dan pekerjaan, mengatur iklim global, dan menyediakan sumber daya energi seperti minyak dan gas bumi.

Perayaan Hari Laut Sedunia memberikan kesempatan bagi masyarakat di seluruh dunia untuk memperhatikan pentingnya laut dalam kehidupan kita sehari-hari dan untuk mempromosikan tindakan yang mendukung kesehatan dan keberlanjutan laut.

Aksi ini termasuk menjaga kebersihan laut, mengurangi polusi, melindungi keanekaragaman hayati laut, dan mempromosikan keberlanjutan dan pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan.

Selain itu, orang-orang juga dapat menerapkan tindakan-tindakan praktis di rumah dan di komunitas mereka, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilih ikan yang dilestarikan, dan mempromosikan penggunaan energi terbarukan.

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya laut bagi keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi, diharapkan bahwa tindakan-tindakan yang diambil pada Hari Laut Sedunia dan sepanjang tahun dapat membantu menjaga kesehatan dan keberlanjutan untuk generasi mendatang.

Editor


Komentar
Banner
Banner